Profil Jaleswari Pramodhawardani, Deputi KSP Yang Mundur Demi Dukung Ganjar

RM.id  Rakyat Merdeka - Jaleswari Pramodhawardani memilih mengundurkan diri dari Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM, per hari ini, Kamis (1/2) karena alasan pilihan politik. Siapa Jaleswari dan bagaimana rekam jejaknya? Simak profil singkatnya berikut ini.

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa surat pengunduran dirinya sudah diajukan ke Presiden Jokowi melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Keputusan tersebut diumumkan di hari yang sama dengan pengunduran diri Mahfud Md dari Menko Polhukam, kemarin untuk menghindari konflik kepentingan, karena maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Sementara Jaleswari, saat ini diketahui menjabat sebagai Deputi Inklusi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Saya perlu menghindari situasi dimana saya dapat dipersepsikan sebagai beban politik bagi Bapak Presiden maupun lembaga kepresidenan secara umum dikarenakan pilihan politik pribadi saya," kata Jaleswari, Rabu (31/1).

Sosok yang sudah mengawal Istana hingga 2 periode kepemimpinan Jokowi ini menyampaikan permohonan maafnya ke publik jika kurang sempurna dalam menjalankan tugasnya.

"Semoga Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik dan senantiasa diterangi jalannya oleh Allah SWT," harapnya.

Berikut ini profil singkat Jaleswari Pramodhawardani:

Aktivis, Peneliti Dan Akademisi 

Baca juga : Jaleswari Mundur Dari KSP, Ini Alasannya

Wanita kelahiran Surabaya 11 Agustus 1964 ini adalah peneliti, akademisi dan aktivis perempuan. 

Sebelum diangkat menjadi Deputi V, Jaleswari terkenal sebagai peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan pengamat militer serta pertahanan. 

Ia juga aktif di sejumlah organisasi seperti The Indonesian Institute hingga Perhimpunan Indonesia untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial (BINEKSOS).

Jaleswari juga dikenal banyak menerbitkan publikasi tentang militer, HAM, perempuan dan buruh.

2 Periode Kawal Istana 

Jaleswari sebelumnya pernah diangkat menjadi Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pada tahun 2014 sampai terjadinya reshuffle Sekretaris Kabinet dengan Pramono Anung pada tahun 2015. 

Pada 2016 Jaleswari diangkat menjadi Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan. Tidak lama kemudian diangkat menjadi Deputi V Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Mayor Jenderal TNI Andogo Wiradi yang dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli Panglima TNI.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini memegang posisi Deputi V Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju dari awal kepemimpinan Jokowi di periode kedua, hingga tahun keempat, jelang berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai presiden

Pernah Jabat Komisaris PT Pindad

Jaleswari sempat menduduki posisi Komisaris di PT Pindad dari tahu  2021. Namun, ia kemudian diberhentikan dari jabatan tersebut baru-baru ini, Kamis (22/1) pekan lalu.

Baca juga : Caleg Demokrat Ini Rela Disanksi Demi Dukung Ganjar

Berikut karir dan posisi penting lain yang pernah dijabat Jaleswari:

- Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1998 - Sekarang

- Anggota Dewan Penasehat, Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), 2002 - Sekarang

- Dosen Tamu Universitas Indonesia, 2003 - Sekarang

- Anggota Dewan Redaksi, Majalah PRISMA, 2009 - Sekarang

- Anggota Dewan Pakar, Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN), 2013 - 2016

- Staf Khusus, Sekretaris Kabinet (Eselon I.b), 2014 - 2015

- Staf Khusus, Kepala Staf Kepresidenan RI (Eselon I.b), 2015 - 2016

Baca juga : Dongkrak Gerindra Dan Prabowo, Dedi Mulyadi Berpeluang Juara Di Dapil 7 Jabar

- Deputi V, Kantor Staf Presiden RI (Eselon I.a), 2016 - Januari 2024

- Pengarah, Tim Monitoring Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2019 - Sekarang

- Komisaris, PT Pindad, 2021 - Januari 2024

Pendidikan

Jaleswari merupakan jebolan FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Sedangkan gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI.

Gelar masternya itu diraih dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia. Bidang kepakarannya ialah hak asasi manusia (HAM), kesetaraan gender, dan reformasi militer.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.