Dark/Light Mode

Bukber IMI & Santunan Anak Yatim, Bamsoet Ajak Tingkatkan Kepedulian Sosial

Kamis, 27 Maret 2025 23:01 WIB
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Dok. IMI)
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo (kanan). (Foto: Dok. IMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan, Ramadan tidak hanya momentum untuk meningkatkan ibadah pribadi, tetapi juga sebagai waktu strategis untuk meningkatkan rasa empati serta berbagi kepada masyarakat yang kurang beruntung. Di tengah kondisi ekonomi global yang terus menghadirkan tantangan, dari peningkatan angka kemiskinan, meningkatnya pengangguran hingga ketimpangan distribusi pendapatan, Ramadan membuka peluang bagi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan solidaritas sosial melalui berbagai inisiatif berbagi.

Bamsoet, menyatakan, Ramadan menjadi momentum berharga untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama. Melalui empati dan berbagi, setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga : Gelar Safari Ramadan, MIND ID Santuni Anak Yatim Dan Serahkan Ribuan Paket Sembako

"Mari kita jadikan Ramadan sebagai tolok ukur untuk saling membantu dan menunjukan cinta kasih kepada mereka yang kurang beruntung," ujar Bamsoet, saat buka puasa bersama perayaan HUT ke-119 IMI dan santunan anak yatim, di Kantor Pusat IMI, Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Hadir antara lain Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia Hengky Silatang, Wakabid KONI Pusat Yan Mulia Abidin, Dewan Pembina IMI Pusat Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna, Dewan Pengawas IMI Pusat Jeffry JP, Wakil Ketua Umum IMI Pusat Ananda Mikola, Junaidi Elvis, Effendy Gunawan, M. Riyanto, Sadikin Aksa dan Rifat Sungkar, Direktur Lingkungan Hidup IMI Mobilitas Dharma Mangkuluhur Tommy Suharto, Ketua IMI DKI Jakarta, Ketua IMI Banten, Ketua IMI Sultra serta para pengurus IMI Pusat,dan lainnya.

Baca juga : Gelar Bukber dan Santunan Yatim, AYP: Bukti Kepedulian Kadin dan Pengusaha

Bamsoet menjelaskan, kemiskinan dan kesenjangan masih menjadi persoalan mendasar bangsa Indonesia saat ini. Tingkat kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, serta adanya ketimpangan distribusi kekayaan antara segelintir orang kaya dan jutaan penduduk kurang mampu menimbulkan tekanan sosial yang signifikan. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa 9,03 persen penduduk Indonesia atau sekitar 25,22 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. "Kondisi ini semakin menekankan perlunya aksi nyata untuk meringankan beban ekonomi mereka yang hidup dalam kemiskinan," kata Bamsoet.

Baca juga : Pemerintah Tingkatkan Fasilitas RS Daerah 3T

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, melalui aksi berbagi akan menjadi penguat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman. Dengan berbagi kepada sesama, egoisme dapat diminimalisir dan rasa solidaritas dapat diperkuat. Momen berbagi di Ramadan dapat menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar umat beragama, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. 

"Data dari Kementerian Agama menunjukkan bahwa 87,18 persen masyarakat Indonesia merayakan Ramadan. Sehingga, Ramadhan memiliki potensi luas untuk menyebarkan nilai-nilai kedamaian dan kepedulian. Melalui kepedulian sosial yang meningkat, diharapkan bangsa Indonesia dapat bersatu lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.