Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jika Darurat, Imunisasi Non Halal Boleh Diberikan Kepada Anak
Kamis, 20 Februari 2020 11:46 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, imunisasi yang belum mendapat sertifikat halal boleh diberikan kepada masyarakat selama dalam keadaan darurat atau berpotensi bahaya jika tidak diberikan.
“Karena darurat, dibolehkan menggunakan bahan yang tidak halal kalau itu membahayakan banyak orang, sebelum ditemukan bahan yang halalnya atau vaksin yang halal," kata Ma’ruf saat beraudiensi dengan Da’i Kesehatan di Bazar Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (20/2).
Hal itu bertujuan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya imunisasi pada anak, sehingga jumlah anak yang mendapatkan imunisasi semakin meningkat.
Baca juga : Tekan Kerugian Akibat Corona, Insentif Maskapai Akan Diberikan 1-2 Hari Ini
Majelis Ulama Indonesia (MUI), menurut Ma’ruf, sudah membolehkan pemberian imunisasi dan vaksin yang belum berstandar halal jika dampaknya berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
“Dalam MUI itu, kalau ada barang yang tidak halal, memang tidak boleh. Tetapi, kalau bahayanya besar, maka MUI membolehkan karena darurat," ujarnya.
Karena itu, Ma’ruf mengingatkan kepada para da’i kesehatan di NTB untuk meyakinkan masyarakat supaya mau diimunisasi. Masyarakat harus diberi pemahaman mengenai dampak kesehatan apabila anak-anak tidak mendapat imunisasi.
Baca juga : Dibuka Dubes, Bali Behind The Scenes Dipamerkan di Belanda
“Kemarin kan ada rubella, pernah juga dulu polio. Harus bisa menjelaskan apa akibatnya anak kalau tidak diimunisasi. Bahkan polio kalau tidak diimunisasi, itu akan menyebar kepada yang lain," tuturnya.
Sebelumnya, dalam Rakornas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Rabu (12/2), Wapres menyebutkan jumlah anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan imunisasi meningkat dari 8,7 persen di 2013 menjadi 9,2 persen di 2018.
Jumlah anak usia 12-23 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap turun dari 59,2 persen di 2013 menjadi 57,9 persen pada tahun 2018. [WHY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya