Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ingat Sipadan-Ligitan

Daerah Perbatasan Butuh Perhatian Lho

Jumat, 1 April 2022 07:50 WIB
Wakil Ketua DPD Mahyudin. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPD Mahyudin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPD Mahyudin meminta Pemerintah memperhatikan pembangunan di daerah perbatasan. Jangan sampai kasus Sipadan-Ligitan yang akhirnya diklaim Malaysia kembali terulang.

Mahyudin lalu menunjuk wilayah-wilayah terluar Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan dengan Malaysia. Rakyat di perbatasan itu begitu familiar dengan Ringgit Malaysia, bahan makanan juga lebih murah didapat dari negara tetangga. Tapi kesetiaan mereka tetap pada Indonesia.

“Rakyat kita di sana benar-benar teruji kesetiaannya pada Indonesia. Ada jargon di sana ‘Ringgit di Dompetku, Malaysia di perutku, namun Garuda tetap di Dadaku’” ujar Mahyudin dalam keterangannya, kemarin.

Kondisi tersebut, lanjutnya, tak boleh dibiarkan. Pemerintah jangan mengabaikan rakyat di perbatasan yang banyak bergantung pada produk negara tetangga karena barang dari dalam negeri jauh lebih mahal.

“Masih banyak yang tak punya listrik, dan akses transportasi maupun komunikasi yang terbatas,” kata dia.

Mahyudin merujuk masyarakat Krayan, Nunukan, Kaltara, yang tak punya jalan darat memadai. Padahal mereka hanya terpaut 250 km dari Malinau. Masyarakat juga sulit punya tanah bersertifikat karena hampir seluruh wilayah itu berstatus hutan lindung.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Lainnya