Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Gandeng PT RNP, BNPT Bina SDM Perusahaan Cegah Paparan Ekstremisme
- Kementerian LHK Gelar Festival Pesona
- BSI Terbitkan EBA Syariah Pertama Di Indonesia
- Mantap! Pertamina Cetak Laba Bersih Rp 56,6 T Pada 2022, Tertinggi Sepanjang Sejarah
- El Nino Mengintai, Ancaman Karhutla Di Depan Mata, Ini 5 Pesan Moeldoko
Peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-77 MPR
Bamsoet Ajak Elemen Bangsa Implementasikan Pancasila Di Semua Lini Kehidupan
Kamis, 18 Agustus 2022 23:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menuturkan, peringatan HUT ke-77 MPR harus dijadikan sarana untuk melakukan refleksi diri, sekaligus melakukan proyeksi ke depan. Para generasi pewaris bangsa harus mampu memaknai bagaimana proses konseptualisasi MPR yang telah melintasi waktu, melalui rangkaian perjalanan yang panjang.
"Perubahan kedudukan, wewenang, dan tugas MPR sebagai akibat perubahan UUD 1945 tidak mengurangi kehormatan MPR. Sebagai lembaga negara yang mengemban visi sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila, dan Kedaulatan Rakyat, MPR tetap memiliki tugas mulia, yaitu membangun karakter bangsa melalui sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Atau dikenal dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-77 MPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (18/8).
Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Teguhkan Arah Cita-cita RI Merdeka
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, sebagaimana telah diingatkan Bung Karno, bangsa Indonesia saat ini berada dalam tingkatan kedua dari revolusi, yaitu tingkatan nation and character building atau tingkat membina karakter bangsa. Pada tingkatan pertama dari revolusi, yaitu tingkatan pemerdekaan, semua hal lebih mudah. Persoalan yang dihadapi hanya satu, pro atau kontra penjajahan.
"Pada masa kemerdekaan, idealisme membumbung tinggi dan menyala-nyala. Situasi tersebut sangat berbeda pada masa nation and character building saat ini. Pada tahap ini biasanya idealisme agak luntur, dan egosentrisme, aku-sentrisme, biasanya makin tumbuh," kata Bamsoet.
Baca juga : BPIP Kenalkan Pancasila Lewat Permainan Tradisonal
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, tidak salah jika dikatakan bahwa kemiskinan terparah suatu bangsa bukanlah kemiskinan sumber daya, melainkan kemiskinan jiwa dan kemiskinan karakter. Ketika warga negara hanya bisa bertanya apa yang bisa didapat dari negara, dan ketika penyelenggara negara hanya memburu kehormatan, memburu kuasa demi kuasa, tapi tidak mau memikul tanggung jawab dari kehormatannya, maka sehebat apa pun rumusan nilai dan filosofi bangsa, tidak akan membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi kehidupan bersama.
"Kita wajib bersyukur para pendiri bangsa telah mewariskan nilai-nilai fundamental bangsa. Lahir dan berprosesnya perumusan Pancasila sebagai dasar negara merupakan mercusuar tentang tingginya tingkat pemahaman dan tingkat kebudayaan kita waktu itu," jelasnya.
Baca juga : Bamsoet Ajak Seluruh Anak Bangsa Jaga Ikatan Kebangsaan
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, karenanya menjadi kewajiban seluruh elemen bangsa untuk memasyarakatkan serta mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam semua lini kehidupan sehari-hari. Pancasila harus menjadi nyata. Rakyat Indonesia harus merasakan, bahwa dalam negara Pancasila, segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia merasa dilindungi dan maju dalam kesejahteraan.
"Penghapusan kemiskinan dan jaminan kesejahteraan rakyat, harus menjadi prioritas segala pembangunan. Seluruh rakyat Indonesia harus dapat merasakan bahwa dalam negara Pancasila, mereka dapat hidup secara terhormat, sejahtera dan adil," pungkas Bamsoet.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya