Dark/Light Mode

Terima Kim Jin Pyo

Bamsoet Dorong Optimalisasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Korsel

Kamis, 19 Januari 2023 20:52 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Ketua Parlemen Korea Selatan Kim Jin Pyo, di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (19/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Ketua Parlemen Korea Selatan Kim Jin Pyo, di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (19/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak Ketua Parlemen Korea Selatan (Korsel) Kim Jin Pyo untuk saling bekerja sama memastikan realisasi konkret dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement/IK-CEPA) yang telah ditandatangani pada 18 Desember 2020 di Seoul. Perjanjian ini sudah berlaku mulai 1 Januari 2023, sehingga dapat memperkuat hubungan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara kedua negara.

Indonesia dan Korsel juga bisa memanfaatkan IK-CEPA kepada sektor privat dan bisnis, khususnya UMKM yang menjadi pilar perekonomian bagi Indonesia. Pengimplementasian IK-CEPA sekaligus menandai peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan.

Selain IK-CEPA, Indonesia dan Korsel juga memiliki berbagai kerja sama penting lainnya yang perlu ditindaklanjuti. Antara lain, implementasi MoU pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) khususnya di bidang sistem penyediaan air bersih dan pembangunan smart city; kepastian Indonesia memenuhi cost-sharing proyek pengembangan jet tempur KF-X/IF-X, komitmen investasi Korea Selatan senilai 6,75 miliar dolar AS di bidang industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik dan kabel listrik, telekomunikasi, garmen, dan energi terbarukan.

Baca juga : Belanja APBN Produktif Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

“Serta tindak lanjut beberapa kesepakatan yang ditandatangani di sela-sela G20, seperti kerja sama ekonomi digital, kerja sama UMKM dan startup, hingga pembentukan High-Level Dialogue on Investment," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima Ketua Parlemen Korea Selatan Kim Jin Pyo, di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (19/1).

Pertemuan ini turut dihadiri pimpinan MPR antara lain, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid, dan Fadel Muhammad. Hadir pula para anggota Parlemen Korsel antara lain Park Kwangon, Chun Jaesoo, Kim Hoi Jae, Yoo Sang Bum, dan Lee Jong-Seong, serta Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok, dan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.

Ketua DPR ke-20 ini juga mengapresiasi penandatanganan MoU antara Indonesia dan Korsel yang telah dilakukan pada 15 November 2022, terkait kesepakatan untuk mengembangkan Moda Raya Terpadu (MRT) Fase IV lintas Fatmawati-Kampung Rambutan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia senantiasa memberikan perhatian besar terhadap berbagai investasi Korea Selatan.

Baca juga : Bertemu Wamentan, Bamsoet Dorong Ketahanan Pangan Melalui Food Estate

Menurut Bamsoet, perhatian Indonesia terhadap investasi Korsel juga dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi. Antara lain pada 15 September 2021, Jokowi melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang. Pada 16 Maret 2022, Jokowi meresmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang, sekaligus menyaksikan peluncuran IONIQ 5 sebagai mobil listrik pertama yang dibuat di Indonesia.

“Kemudian, pada 8 Juni 2022, Presiden Joko Widodo melakukan peresmian pembangunan tahap 2 pabrik baterai mobil listrik konsorsium LG Energy Solution senilai 9,8 miliar dolar AS di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Industri ini mendukung produksi 3,5 juta unit baterai dengan kapasitas 200 megawatt per tahun, serta diperkirakan menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menambahkan, kerja sama di sektor industri mobil listrik dan baterai listrik, sebagai hasil dari Indonesia-Korea Roundtable Investment Dialog 8 April 2021, merupakan sektor investasi yang sangat menjanjikan bagi Indonesia dan Korea Selatan. Mengingat data US Geological Survey melaporkan, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, terbesar (40 persen) dari total cadangan nikel dunia. Jika dikelola dengan optimal, Indonesia dan mitra investasinya bisa menjadi pemain utama supplier baterai kendaraan listrik.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pelaksanaan Kejuaraan APRC 2023 di Danau Toba

Terlebih, sambung Bamsoet, secara global pangsa pasar kendaraan listrik terus menunjukkan tren peningkatan. Sebagai contoh, hingga akhir tahun 2022, pangsa pasar motor listrik global diproyeksikan mencapai 17,25 miliar dolar AS atau sekitar Rp 257,6 triliun. Sedangkan pada tahun 2030, diproyeksikan meningkat hingga 30,52 miliar dolar AS atau sekitar Rp 455,7 triliun.

“Secara global, jumlah pengguna kendaraan listrik pada tahun 2021 juga telah meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2019. World Economic Forum menyebutkan bahwa setiap tahun penjualan mobil listrik meningkat sebanyak 30 persen dalam dekade terakhir," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.