Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Jokowi Tetapkan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional

Selasa, 11 Juni 2024 00:11 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) bersama Presiden Jokowi dan tokoh lain menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, di Jakarta, Senin (10/6). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) bersama Presiden Jokowi dan tokoh lain menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, di Jakarta, Senin (10/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua DPP HIPMI 2001-2004 Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Presiden Jokowi yang menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Pemilihan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional diusulkan HIPMI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Akbar Himawan Buchari, menyesuaikan tanggal kelahiran HIPMI yang terbentuk pada 10 Juni 1972. 

Bamsoet menyatakan, tanggal kelahiran HIPMI sangat tepat jika digunakan sebagai peringatan Hari Kewirausahaan Nasional. Mengingat HIPMI telah berhasil melahirkan generasi wirausaha muda yang berperan penting dalam perekonomian nasional, sekaligus melahirkan pemimpin muda di tingkat nasional dan daerah.

"Bahkan Presiden Joko Widodo juga merupakan alumni HIPMI Surakarta. Saya pun merupakan alumni HIPMI," ujar Bamsoet, usai menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, di Jakarta, Senin (10/6).

Baca juga : HUT Ke-52 HIPMI, Jokowi Kasih Kado Istimewa Hari Kewirausahaan Nasional

Hadir antara lain, Presiden Jokowi, Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional pada 10 Juni juga menjadi tindak lanjut atas langkah Presiden Jokowi yang sebelumnya telah menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Sehingga bisa mendorong lebih banyak lagi lahirnya wirausahawan, dari saat ini sekitar 3,47 persen atau sekitar 8,2 juta wirausahawan menjadi 3,95 hingga 4 persen dari total penduduk Indonesia.

Bamsoet melanjutkan, rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini berkisar pada 3,47 persen dari total penduduk Indonesia, masih kalah jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Di Singapura, rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia mencapai 4,74 persen.

Baca juga : SIM Keliling Jakarta Senin 10 Juni, Hadir Di 5 Lokasi

"Rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia juga tercermin dari data Global Enterpreneurship Monitor (GEM) tahun 2022 yang menyatakan bahwa persentase individu dewasa di Indonesia yang terlibat dalam aktivitas wirausaha melalui total early entrepreneurial activity berada pada peringkat ke-36 dari 49 negara," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia ini menerangkan, selain melalui Perpres dan pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional, butuh berbagai terobosan dan langkah strategis lain dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah wirausahawan nasional. Antara lain dengan menyiapkan lebih banyak program pelatihan, dukungan akses pembiayaan yang murah, hingga pendampingan untuk UMKM naik kelas, serta penguatan daya saing IKM dan sentra IKM.

"Mendorong kewirausahaan juga bisa menjadi jalan yang tepat untuk mengatasi pengangguran Generasi Z, dan sekaligus sebagai langkah penting dalam membangun perekonomian yang kuat. Mengingat data BPS menunjukan bahwa hampir 10 juta penduduk usia muda yang masuk dalam Generasi Z, saat ini berstatus menganggur atau tanpa kegiatan. Mengatasinya bisa dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.