Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
KIB Daftar Ke KPU
Jalannya Bareng, Teriak Capresnya Beda-beda
Kamis, 11 Agustus 2022 07:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tiga parpol; PAN-Golkar-PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) resmi daftar ke KPU, kemarin. Ketiganya kompak jalan bareng ke KPU dengan diiringi ratusan simpatisan pendukungnya. Meskipun jalannya bareng, tapi teriakan capresnya beda-beda.
Markas KPU di jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tiba-tiba rame menjelang makan siang. Ratusan massa beratribut Biru, Kuning dan Hijau berjubel di sepanjang jalan. Mereka adalah simpatisan dari PAN, Golkar dan PPP. Kedatangan mereka untuk mengantar para pengurus partai untuk mendaftar ke KPU.
Kemeriahan makin terasa, saat Ketum Golkar Airlangga Hartato, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa berjalan bareng memasuki gedung KPU. Kedatangan mereka diringi parade marching band, marawis, hadrah, kesenian reog ponorogo, tarian adat Papua hingga atraksi engrang. Banyaknya massa yang hadir sampai membuat ketiga bos parpol itu kesulitan masuk ke dalam gedung KPU.
Sambil melambaikan tangan, Zulhas beserta rombongan lebih dahulu masuk ke KPU. Terdengar teriakan. "Kader PAN, siap menang. Zulkifli Hasan, presiden," begitu kira-kira yel-yel yang diteriakkan kader PAN.
Kemudian, tiba giliran Airlangga Cs. Sama halnya dengan Zulhas, Menko Perekonomian ini juga mendapat teriakan dari pendukungnya. "Golkar, Indonesia. Indonesia, Golkar. Airlangga, presiden," teriak sejumlah pendukung yang memadati pintu masuk Gedung KPU.
Tiba giliran Suharso Cs. Sebelun masuk, mereka memanjatkan doa terlebih dahulu. Bedanya, tidak ada teriakan seperti halnya kepada Zulhas dan Airlangga.
Baca juga : KIB Daftar Bareng Ke KPU, Pengamat: Soliditas Masih Terjaga
Usai melakukan pendaftaran, ketiga bos partai menggelar konfrensi pers bersama. Ada tiga podium yang disediakan KPU untuk ketiga ketum partai itu menyampaikan keterangan pers. Posisi diatur berjejer. Zulhas di sebalah kiri, Airlangga di tengah dan Suharso di sebelah kanan.
Untuk diketahui, pendaftaraan ke KPU di hari kemarin sudah disepakati ketiga parpol sejak pekan lalu. Pemilihan hari Rabu mengambil momentum besar seperti yang dilakukan Presiden Jokowi pada sejumlah keputusan strategis. Diketahui Jokowi lahir pada Rabu. Selain itu, keputusan reshuffle juga dilakukan pada Hari Rabu. Yakni, 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, 17 Januari 2018, dan 15 Agustus 2018.
"Kami bertiga sengaja mendaftar bersama, tanggalnya, tanggal 10; harinya, Rabu, karena setiap Pemilu jatuhnya hari Rabu. Kedua, hari ini kalau wetonnya silakan cari sendiri. Pemilu nanti kan jatuhnya di tanggal 14, hari Rabu, jadi kita mulai dengan hal-hal yang baik dan sama," tutur Airlangga.
Ia menyebu, KIB akan mendorong Pemilu supaya menjadi ajang adu ide dan gagasan, baik di dalam Pileg maupun Pilpres. Airlangga pun mengutip ucapan Suharso, yang menyebut Pemilu 2024 merupakan adu ide dan gagasan adalah politik yang cerdas. Hal itu dilakukan atas dasar cita-cita Indonesia pada 2035 menjadi negara maju.
Menurut Airlangga, untuk mencapai tujuan tersebut, syaratnya adalah kebersamaan. Karena Indonesia adalah negara yang besar, sehingga tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama-sama dan secara inklusif menata negara ini. Soal capres, Airlangga menjawab hal itu dibahas dalam chapter terakhir.
Hal yang sama juga diungkap Suharso. Kata dia, soal capres, deklarasi masih menunggu waktu dan harus sabar. Dia mengatakan, saat ini KIB fokus pada visi misi dan program yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
Baca juga : Di Permukaan Kompak, Dalamnya Mulai Goyah
Zulhas menyebut, persatuan akan membuat Indonesia semakin kokoh dan kuat yang akhirnya akan menjadi negara maju. Ketiga parpol yang tergabung dalam KIB menunjukkan sinyal untuk terus-menerus mematangkan gagasan-gagasan agar Indonesia pada 2035 menjadi negara yang maju.
"Nah memang syaratnya sekali lagi bersatu sebagai sebuah bangsa yang bersaudara, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu kira-kira yang kami ingin perlihatkan dan lakukan bersama-sama. Saya kira demikian," katanya.
Zulhas menutup konferensi pers tersebut dengan mengajak masyarakat untuk mewujudkan Pemilu 2014 tanpa politik identitas melalui pantun. "Senang melukis di atas batu. Lukisannya indah seperti kanvas. Bergabung kita di Koalisi Indonesia Bersatu. Wujudkan pemilu tanpa politik identitas," ucapnya.
Pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro menilai kedatangan 3 parpol KIB secara bersama menjadi sinyal kesolidan mereka. Hal ini menurutnya wajar, karena masih dalam proses pendaftaran parpol.
Namun, soliditas itu baru akan mendapati ujian ketika mendekati pendaftaran capres-cawapres. Mengingat hingga saat ini, KIB belum bersepakat soal siapa capres yang bakal di usungnya. Sedangkan di internal partai, masing-masing ingin ketumnya yang diusung. Salah satu yang terang-terangan yakni, Golkar.
"Bisa saja disepakati capres dari dia, bertiga bersepakat. Salah satu dari kader berarti adalah Airlangga Hartarto. Baru untuk mendongkrak diambil dari luar. Itu kan kesepakatan yang tidak bisa tanpa bumbu-bumbu, mengaitkan dengan masalah dana dan sebagainya,” ujar Siti.
Baca juga : Resmi Daftar Ke KPU, HT Targetkan Partai Perindo Raih 60 Kursi DPR
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah justru menyoroti soal adanya teriakan capres beda-beda saat ketiga partai mendaftar ke KPU. Kata dia, ini jadi pertanda, KIB akan melewati ujian berat saat memutuskan siapa capres yang diusung.
"Itulah sebab peluang perpecahan mengemuka. Golkar sendiri masih terbuka peluang konflik jika memaksakan Airlangga. Begitu halnya PPP, sebagian besar kader punya pandangan berbeda dengan Suharso. Hal semacam itu cukup terlihat di dua partai itu," ulas Dedi, tadi malam.
Menariknya adalah PAN. Satu sisi Zulhas punya peluang menjadi juru runding di koalisi. Di sisi lain, PAN juga tidak terlihat gencar promosikan Zulhas, sehingga membuka peluang jika PAN bisa saja hengkang dari KIB dan usung tokoh di luar kader.
Dia lantas menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, Erick berpeluang untuk diusung PAN. "Persoalannya, hendak dipasangkan dengan siapa Erick Thohir oleh PAN? Kelihatannya Erick akan dibawa ke Prabowo. Dan saat itulah PAN bergabung dengan Gerindra-PKB," papar Dedi.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya