Dukungan Jokowi Penting, Tapi Adu Ide Lebih Penting

 Sebelumnya 
Budayawan ini berpendapat, sebelum menentukan pemimpin, termasuk di kontestasi pemilu, dibutuhkan analisa sosial ten­tang bagaimana rekam jejak, prestasi, capaian, kematanganpsikologi, dan emosional seorang pemimpin.

Dia berharap, calon pemilih dapat menentukan pemimpin yang jauh lebih rasional. Artinya, menggunakan kesadaran akal budi. Termasuk, kesadaran kritis sebagaimana yang disampaikan filsuf Descartes. Yaitu, saya berpikir maka saya ada.

Baca juga : Putu BKSAP: Peran Aktif Parlemen Penting dalam Akselerasi Pencapaian SDGs

“Maka rakyat harus berpikir hati-hati dan sungguh-sungguh mencari pemimpin yang benar-benar mendekati konteks za­mannya. Pemimpin itu yang akan mengantarkan Indonesia pada pintu gerbang peradaban," jelasnya.

Dikatakan, pintu gerbang per­adaban dunia dapat ditentukan ketika para pemilih menjadi pemilih kritis dan rasional, serta pemilih yang betul-betul mampu membaca realitas kehidupan.

Baca juga : Waketum Partai Garuda: Saran IMF Soal Ekspor Nikel Tak Perlu Ditanggapi Berlebihan

"Maka dibutuhkan kesada­ran kritis, agar menemukan pemimpin yang orisinil, yang betul-betul pemimpin, yang benar-benar mampu membawa sebuah perubahan dan men­jawab tantangan zamannya," pungkasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 23/7/2023 dengan judul Catatan Untuk Para Capres, Dukungan Jokowi Penting, Tapi Adu Ide Lebih Penting

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.