Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Cabang olahraga pencak silat Indonesia terus menambah pundi-pundi medali emas di ASEAN Schools Games (ASG) 2019.
Setelah mengantongi 3 dari katagori tarung putra dan putri, kini 2 medali emas kembali diraih pesilat Indonesia dari katagori seni, Selasa (23/7) di Ballroom Hotel Patra, Semarang.
Untuk katagori seni putra, Indonesia berhasil meraih medali emas dari atlet Azharien Geofaninugrho dengan mengumpulkan 461 poin. Atlet yang akrab disapa Azha ini unggul cukup jauh diatas pesaingnya, Mohd Mahadir, dari Brunei Darussalam yang mengemas 447 poin dan Jerome Negapatan dari Filipina yang meraih 444 poin.
Baca juga : Mitra Seni Indonesia Gelar Festival Seni dan Bazar 2019
Untuk kategori seni putri diraih Kyra Andhayu Noer dengan 461 Poin. Kyra berhasil mengalahkan pesilat Laos, Toukta Moukavong dan Malaysia, Nur Haizatul Farisha yang masing-masing hanya mendapatkan 444 dan 438 poin.
Pelatih pencak silat Indonesia katagori Seni, Tuti Winarni mengatakan hasil tersebut jauh dari prediksinya sebelum pertandingan ASG 2019. Namun baginya yang merupakan mantan atlet semua dapat terjadi didalam pertandingan.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar memang melebihi prediksi. Tapi bagi saya semua bisa berbicara jika sudah diatas matras," katanya.
Baca juga : Indonesia Juara Umum ASG 2019
Menurut Tuti, Azha dan Kyra menunjukan permainan yang baik. Dalam pertandingan, mereka dapat fokus dan tenang dalam mengeluarkan jurus-jurusnya.
"Untuk tingkat usia mereka cukup bagus ya. Memang banyak keuntungan pada kita. Bukan hanya dari anaknya tapi bertanding di Indonesia dengan banyak dukungan kemudian ada timnas senior juga jadi menjadi satu," paparnya.
Dikatakan Tuti, tidak banyak wajengan yang diberikan kepada anaknya saat bertanding. Satu pesan yang selalu dilontarkan kepada anak didiknya hanya menjaga fokus dan tetap berdoa sekalipun di tengah lapangan.
Baca juga : Ini Mobil Listrik Paling Cocok Di Indonesia Versi Mitsubishi
"Ke depan harapan saya kepada kedua anak ini bisa mendunia ya seperti olimpiade. Bisa regenerasi untuk kaka-kaka diatasnya," tutupnya. [WUR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya