RM.id Rakyat Merdeka - Langkah Indonesia menuju negara dengan ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030 bisa terwujud. Syaratnya, Indonesia harus segera menyiapkan diri memasuki era perdagangan dunia yang semakin kompleks dan terdigitalisasi.
“Digitalisasi harus didorong di sektor ekonomi hingga Pemerintahan. Kondisi ini juga menuntut inovasi serta kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif dan berkualitas tinggi,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di acara Digitalisasi Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (29/3).
Acara yang digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (29-31) Maret 2022 itu, merupakan hasil kolaborasi Kadin bersama Yayasan Internet Indonesia dan Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Baca juga : Persija Tanpa 3 Pemain Inti Di Laga Pamungkas
Forum DNES2022 ini merupakan rangkaian dari B20 Indonesia sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia. Acara dibuka oleh Presiden Jokowi.
Menurut Arsjad, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai pulih dengan angka Produk Domestik Bruto (PDB) 2021 sebesar 3,7 persen year on year (yoy), dibanding tahun 2020 yang minus.
Di tahun 2022, Pemerintah juga optimistis target pertumbuhan 4,7 persen-5,5 persen akan tercapai. Karena mulai bergeraknya roda ekonomi, terutama digital di bidang konsumsi.
Baca juga : Menkominfo: Lombok Barat Tonggak Sejarah Ekonomi Digital Dunia
Arsjad mengatakan, pandemi mendorong percepatan digitalisasi secara signifikan. Pasalnya, kebutuhan teknologi meningkat akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Saat ini, dengan pengguna internet 202 juta, sudah berkontribusi pada ekonomi digital 2021 sebesar 70 miliar dolar AS.
“Bahkan nilai pertumbuhan ekonomi digital tahun 2025 diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS,” kata Arsjad.
Baca juga : Pilih IPO Di Indonesia, Ajaib: Terima Kasih Gojek Tokopedia
Saat ini, lanjut Arsjad, Kadin Indonesia mencatat pertumbuhan startup di Tanah Air mencapai 2.300, dan 12 di antaranya sudah menjadi unicorn.
Data dari Bank Indonesia, intensitas digital dalam konsumsi online atau e-commerce tahun 2021 mencapai angka Rp 400 triliun. Dan angka penetrasi digital di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mencapai 26 persen.
“Sebenarnya peluang ekonomi dari digitalisasi masih terbuka besar. Hanya saja masih terdapat banyak tantangan,” ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.