BREAKING NEWS
 

Jika AS Resesi, Pakar Ingatkan PKPU Dan Kepailitan Bisa Naik

Reporter & Editor :
FAZRY
Senin, 4 Juli 2022 13:19 WIB
Ilustrasi l. (Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak ekonom Wall Street memprediksi bahwa Amerika Serikat akan mengalami resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif dalam waktu dekat.

Namun berdasarkan data dari GDPNow milik Federal Reserve Negara Bagian Atlanta, pertumbuhan ekonomi Amerika pada kuartal kedua tercatat negatif 2,1 persen setelah kuartal pertama negatif 1,6 persen.

Pertumbuhan negatif dua kuartal secara beruntun telah memenuhi definisi teknis resesi ekonomi.

Baca juga : Pengamat Ingatkan Elit PKB, Soal PR Besar Dalam Koalisi Indonesia Raya

Mencermati perkembangan ini, praktisi hukum restrukturisasi Hendra Setiawan Boen mengingatkan agar pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia meningkat kewaspadaan dan kesehatan ekonomi Indonesia.

“Resesi di Amerika pasti mempengaruhi Indonesia karena mereka akan menjaga likuiditas masing-masing sampai ekonomi kembali pulih. Minimal dengan menarik uang mereka dari pasar Indonesia sehingga menekan nilai tukar rupiah dan saham,” jelas Hendra.

Managing Partner Frans & Setiawan Law Office ini juga menuturkan bahwa selain keluarnya arus modal asing dari pasar Indonesia, pelaku usaha Amerika akan mengurangi impor barang dari mitra dagang, termasuk Indonesia.

Adsense

Baca juga : BPH Migas Ingatkan Pentingnya Pengawasan Dan Peran Masyarakat

Berarti kata dia, sektor rill seperti ekspor juga akan terdampak. Karena nilai tukar Rupiah melemah, maka pembayaran utang maupun pembelian dari pihak Indonesia ke pihak luar akan semakin mahal.

"Sementara itu, tekanan terhadap pelaku usaha dan masyarakat umum turut datang dari kebijakan pemerintah Indonesia sendiri seperti membatasi konsumsi BBM bersubsidi, kenaikan listrik, pajak dan lain sebagainya. Padahal dunia usaha baru melakukan recovery setelah Covid mereda,” lanjut pria yang tercatat sebagai 40 advokat muda berprestasi Asia versi Thomson Reuters ini.

Hendra menjelaskan, dalam skenario pendapatan menurun sementara pengeluaran meningkat pasti mengganggu keuangan pelaku usaha Indonesia.

Baca juga : Berkah Messi, PSG Pamer Cuan Rp 10 Triliun

"Dalam kondisi keuangan morat-marit mereka bisa kesulitan membayar utang dan kreditur dapat memilih jalur PKPU atau kepailitan otomatis pendaftaran perkara PKPU dan pailit juga akan meningkat," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense