BREAKING NEWS
 

Era Bunga Kredit Tinggi

Himbara Wait And See

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 16 Oktober 2022 07:30 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Artinya, sambung Piter, semakin besar CASA maka akan kian kecil juga biaya dana atau cost of fund (CoF). Sehingga bank diharapkan bisa menyalurkan kredit dengan bunga yang rendah tetapi, tetap mendapatkan spread atau keuntungan yang memadai.

“Bahkan jika ingin lebih kompetitif dalam menyalurkan kredit, bank juga harus mampu merebut dana masyarakat atau memupuk CASA yang tinggi dengan CoF yang rendah,” ujar Piter.

Adsense

Masih Lihat Kondisi

Baca juga : Normalisasi Kali Krukut Terhenti Karena Pembebasan Lahan Mandek

Menyoal ini, beberapa anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengaku masih memantau kondisi alias wait and see.

Misalnya saja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang mengaku belum mau menaikkan suku bunga kredit perseroan lantaran kondisi likuiditas BRI masih memadai.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, BRI saat ini masih belum menaikkan suku bunga seluruh segmen pinjaman BRI. Termasuk bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Baca juga : Fadel Sayangkan Penelitian Perguruan Tinggi Banyak Belum Dimanfaatkan

Namun ke depannya, dia bilang, BRI akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk merespons kenaikan suku bunga acuan BI.

Yang pasti, sebut Aestika, likuiditas BRI masih memadai dengan rasio pinjaman dan simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) BRI konsolidasian pada akhir kuartal II-2022 sebesar 88,5 persen.

“BRI tentu akan melakukan penyesuaian suku bunga, namun secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta-merta begitu suku bunga acuan berubah,” jelasnya di Jakarta, Kamis (29/9).

Baca juga : Kehadiran Bunda Literasi Tingkatkan Kecakapan Hidup Masyarakat

Aestika menyakinkan, BRI tetap optimistis mencapai target pertumbuhan kredit di level 9-11 persen hingga akhir tahun.

“BRI juga tidak merevisi pertumbuhan kredit yang ditetapkan pada awal tahun. Khusus untuk penyaluran kredit kepada segmen UMKM, kami proyeksikan akan terus tumbuh dengan main driver pada segmen ultra mikro dan mikro,” ucap Aestika.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense