RM.id Rakyat Merdeka - Kerja sama Indonesia dengan China di bidang industri terus diperkuat dan ditingkatkan. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni menerapkan skema kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap, skema ini bisa mendukung dan meningkatkan kerja sama antarkedua negara untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur pendukung industri.
“Seperti infrastruktur logistik maritim, dan mendukung kebijakan seperti kemudahan perizinan kepabeanan untuk produk-produk industri,” kata Luhut dalam acara China (Fujian)-Indonesia Two Countries Twin Parks, Economic and Trade Cooperation Promotion Conference di Jakarta, kemarin.
TCTP digagas untuk mempromosikan sinergi antara visi pembangunan prioritas kedua negara. Yaitu, Poros Maritim Dunia dan Inisiatif Sabuk dan Jalan dalam bentuk kerja sama kawasan industri.
Baca juga : Menhan Prabowo Dan Menhan Kongo Teken Kerja Sama Bidang Pertahanan
Sektor yang menjadi prioritas kedua negara dalam TCTP termasuk industri maritim, manufaktur pangan, material bangunan, elektronika dan sektor lainnya yang telah disepakati kedua negara.
Luhut bilang, sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua negara pada 12 Januari 2021, Indonesia dan China mendorong kerja sama investasi di kawasan industri yang telah disepakati. Yaitu Yuanhong Investment Zone di China dengan kawasan industri di Bintan, Semarang dan Batang, Indonesia.
“Kami terus membuka kesempatan bagi pelaku bisnis di berbagai sektor untuk terlibat dalam kerja sama ini,” ujar Luhut.
Selama periode 2018 hingga 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai 23,35 miliar dolar AS yang tersebar di lebih dari 12.200 proyek. Karena itu, TCTP diharapkan dapat terus meningkatkan investasi China di Indonesia, terutama dalam sektor industri.
Baca juga : Dukung Pembangunan Infrastruktur, Bank bjb Siapkan Pinjaman Daerah
Luhut bilang, untuk meningkatkan kualitas investasi dalam koridor TCTP, kedua belah pihak harus terus melakukan optimalisasi sumber daya alam, pembentukan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, transfer pengetahuan dan teknologi, peningkatan daya saing dan mengoptimalkan industri berorientasi ekspor.
“Pemerintah Indonesia akan terus bekerja sama dengan Pemerintah China, terutama Pemerintah Provinsi Fujian, untuk meningkatkan kerja sama industri yang saling menguntungkan kedua negara dalam koridor TCTP,” jelasnya.
Dalam pertemuan ini, telah dilaksanakan juga penandatanganan 21 proyek kerja sama bernilai kurang lebih 43,2 miliar renminbi atau sekitar 6,36 miliar dolar AS oleh 40 pelaku bisnis. Antara lain, China-Indonesia Cross-Border e-Commerce Industrial Park antara Fuzhou Banxi Technology Co. Ltd dengan Sandratex dan 5G Fixed-Wireless-Access Network in Java, Indonesia antara Fujian Taikuk Technologies Investment Company Limited dengan PT Solusi Sinergi Digital Tbk.
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, Pemerintah Indonesia menjadikan keamanan pangan sebagai salah satu isu prioritas pada Tahun Kerja Sama Pertanian dan Ketahanan Pangan ASEAN-China.
Baca juga : Minggu Besok, Mega Mau Ketemuan Sama Bos PPP
“Indonesia memandang keamanan pangan sebagai salah satu isu prioritas. Kami menggarisbawahi pentingnya stabilitas rantai pasokan dan akses pangan di tengah kondisi global saat ini,” kata Djauhari. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.