RM.id Rakyat Merdeka - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2020 mencatat inflasi 0,07 persen (mtm), setelah mengalami deflasi berturut-turut pada tiga bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko menjelaskan, perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti, yang tetap rendah di tengah kenaikan inflasi kelompok volatile food. Serta deflasi yang lebih rendah, pada kelompok administered prices.
Baca juga : Hari ke 3 Libur Panjang, Pelanggan Kereta Api Naik 49 Persen
Secara tahunan, inflasi IHK Oktober 2020 tercatat 1,44 persen (yoy). Sedikit meningkat dari inflasi bulan lalu, yang besarnya 1,42 persen (yoy).
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya," ujar Onny.
Baca juga : Gara-gara Covid-19, Laba Bersih Bank Mandiri Tergerus 30 Persen
Inflasi inti Oktober 2020 tercatat 0,04 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,13 persen (mtm).
Perlambatan ini terutama didukung oleh meredanya inflasi komoditas emas perhiasan sejalan dengan penurunan harga emas dunia. Secara tahunan, inflasi inti tercatat tetap rendah sebesar 1,74 persen (yoy). Melambat dari inflasi September 2020 sebesar 1,86 persen (yoy).
Baca juga : Shopee Berhasil Dorong UMKM Indonesia Ekspor
Onny menjelaskan, inflasi inti yang tetap rendah, tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target, harga komoditas dunia yang rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.