BREAKING NEWS
 

Kemen PPPA Upayakan Penuhi Kebutuhan Anak Dan Perempuan Korban Erupsi Semeru

Reporter & Editor :
SAIFUL BAHRI
Rabu, 8 Desember 2021 15:40 WIB
Warga yang terdampak erupsi Semeru di tempat pengungsian. (Foto : Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga memastikan anak dan perempuan korban erupsi Semeru mendapatkan perlindungan khusus, terutama kebutuhan spesifik dalam masa tanggap darurat.

Bantuan Menteri Bintang melengkapi program bantuan dari Kemensos maupun tanggap darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang menyasar khusus pada perempuan dan anak.

"Kami harapkan juga mereka mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak, anak-anak dapat dicegah dari keterpisahan dengan orang tua/keluarganya, dan anak-anak dapat dicegah menjadi korban diskriminasi dan perlakuan salah," ungkap Menteri Bintang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/12/2021).

Baca juga : Singo Edan Dan Aremania Bantu Korban Terdampak Erupsi Semeru

Sebagai informasi, dalam rangka memperkuat kerja BNPB, Kemen PPPA telah menyusun Pedoman Integrasi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan Lainnya dalam Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia.

Adsense

Inilah pedoman penanganan bencana berperspektif gender yang terintegrasi dalam pedoman operasional BNPB. Di sini secara khusus ditetapkan penyaluran kebutuhan spesifik perempuan dan anak dalam aksi tanggap darurat.

Menurutnya, saat ini Kemen PPPA sudah dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait hal tersebut.

"Tim provinsi sudah turun dengan membawa recreational kits dari Kemen PPPA," katanya.

Baca juga : Bamsoet Donasikan 6 Bulan Gaji Untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

Berdasarkan data BNPB sampai dengan Senin (6/12) pukul 20.15 WIB, setidaknya sebanyak 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang, dan 56 lainnya mengalami luka-luka.

Erupsi Semeru juga berdampak terhadap 5.205 jiwa yang kini harus mengungsi. Di antara jumlah itu, sampai sejauh ini tercatat sebanyak 292 adalah anak-anak, 2 orang ibu hamil, dan sekitar 234 perempuan.

Dari jumlah itu sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang memerlukan hak dan kebutuhan yang spesifik. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense