RM.id Rakyat Merdeka - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Barat (Kanwil Kemenkumham NTB) menelusuri penyebab kericuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bima, pada Selasa (1/2).
Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Haris Sukamto menjelaskan, kericuhan yang mengakibatkan 17 tahanan kabur dari Rutan Bima itu berkaitan dengan proses hukum yang sedang dijalani oleh seorang tahanan.
Baca juga : Bakal Jadi Pusat Ekonomi Bisnis, Ini Pesan Anies
"Tahanan tersebut mengaku ada yang kurang beres dari proses hukum persidangan. Ini menjadi alasan dia untuk memprovokasi para tahanan lain, untuk membuat kericuhan di dalam rutan. Jadi, mereka ingin keluar dari rutan karena ingin protes ke jaksa dan pengadilan," jelas Haris saat meninjau langsung kondisi di Rutan Bima, Rabu (2/2).
Perihal alasan tersebut, Haris mengatakan, pihaknya telah meneruskannya ke kejaksaan maupun pengadilan.
"Sudah saya minta tim dari rutan untuk langsung berkoordinasi dengan jaksa dan pengadilan. Saya minta agar persoalan ini bisa ditangani, dan diselesaikan dengan baik," kata Haris.
Kronologis kejadian bermula, saat salah satu tahanan titipan Kejaksaan berinisial MR izin keluar Rutan.
Baca juga : Puan: Semua Orang Pasang Juga Kok...
Saat itu, MR mengaku akan pergi ke Kejaksaan untuk menanyakan agenda sidang atas kasusnya. Namun, permintaan MR ditolak oleh petugas Rutan, yang saat itu sedang berjaga.
MR lalu emosi dan memukul jendela dan pintu Rutan.
"Narapidana yang lain ikut terprovokasi. Mereka kabur beramai-ramai dari Rutan," terang Haris.
Saat ini, para warga binaan yang telah kembali berjumlah 14 orang. Tentu, tidak terlepas dari bantuan jajaran Polres Bima Kota, Polres Bima, Sat Brimob dan anggota TNI.
Selain ada yang dijemput dan diamankan, ada juga warga binaan yang menyerahkan diri secara langsung ke Rutan Bima.
"Atas nama Kemenkumham, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga, untuk kinerja anggota TNI Polri yang ikut membantu proses kembalinya para warga binaan tersebut," ujar Haris.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.