Sebelumnya
Pandemi saat ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas sosial masyarakat. Penambahan kasus angkanya tidak pernah mencapai 1.000 kasus per hari. Bahkan konsisten di bawah 500. Menurutnya, angka kasus konfirmasi per hari sudah dapat diprediksi.
“Karena ini tidak menyebabkan destruksi pada aktivitas sosial masyarakat, angkanya semakin menurun dan dapat diprediksi secara stabil konfirmasi kasusnya setiap hari,” ucap Dante.
Baca juga : Masa Transisi Sukses Jika Covid Landai Enam Bulan
Menurutnya, saat ini perkembangan kasus Covid-19 di beberapa negara didominasi varian Omicron. Mereka yang tadinya landai tiba-tiba kelimpungan menghadapi lonjakan kasus. Penyebabnya adalah varian baru BA.4 dan BA.5. Varian-varian ini belum terlalu dominan dan belum ditemukan di Indonesia.
“Kami masih pantau Whole Genome Sequencing (WGS) kalau ada varian baru,” imbuhnya.
Baca juga : Bangkit Setelah Pandemi Landai
Varian baru BA.4 dan BA.5 adalah turunan varian Omicron yang diperkirakan pakar kesehatan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibanding Omicron. Namun secara hospitalisasi, kata Dante, tidak ada perbedaan dengan Omicron.
Artinya, gejala yang dialami pasien tertular cenderung ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Baca juga : Reuni 3 Macan Kemayoran Di Bali United
“Varian baru ini memiliki kemampuan netralisasi pada orang yang sudah divaksinasi. Artinya, orang yang sudah divaksinasi masih bisa kena atau immune escape,” tuturnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.