BREAKING NEWS
 

Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran

Reporter & Editor :
WAHYU SURYANI
Jumat, 10 Juni 2022 10:50 WIB
Ilustrasi petani memilah gabah/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengapresiasi kinerja sektor pertanian Indonesia yang berkontribusi besar terhadap Keuangan negara. 

Pertanian, disebut Febrio, mampu menjaga ketersediaan pangan sehingga inflasi Indonesia tetap terjaga di angka 3,5 persen.

"Kenapa inflasi kita rendah? karena suplainya terjaga. Mayoritas dari kebutuhan pangan kita terjaga dengan baik. Subsidi pupuk aman dan kita lihat tidak ada gejolak sama sekali, tidak ada kelangkaan pupuk. Ini kerja keras Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) dan juga jajaran," ujar Febio dalam Pra Rakernas Partai Nasdem, Rabu (8/6).

Menurut Febio, kinerja Pemerintah dengan jajaran DPR mampu membuat Keuangan negara jauh lebih sehat. Bahkan, negara akan mendapat tambahan pemasukan sekitar Rp 420 triliun, yang bisa mengurangi angka defisit.

Baca juga : Sidang AFSIS Ke-20, Kementan Usung Digitalisasi Pertanian Untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Menurutnya, Pemerintah bersama DPR jeli dalam melihat beban masyarakat yang sangat besar, sehingga sepakat harga yang harusnya naik ditanggung negera. 

“Kita bersyukur penerimaan tahun ini luar biasa besar, dan diproyeksikan akan ada tambahan 420 triliun. Luar biasa, kita bisa menjaga daya beli masyarakat dan pengangguran juga terus turun," katanya.

Selain itu, Febio juga mengapresiasi besarnya penyerapan lapangan kerja di sektor pertanian, sehingga angka pengangguran di tengah pandemi bisa ditekan. 

Adsense

Karena itu, strategi pertanian ke depan harus berdasarkan availability, affordability dan productivity yang berkelanjutan.

Baca juga : Mendagri Soroti Penyelesaian Persoalan Batas Negara

"Kita bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga kemiskinan tidak naik, pengangguran terus turun. Itu semua kerja keras DPR dengan pemerintah sudah menunjukkan hasil yang nyata dan harus diceritakan ke masyarakat," katanya.

Di tempat yang sama, Ekonom Senior Indef, Bustanul Arifin mengapresiasi kebijakan dan program yang dijalankan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) selama tiga tahun terakhir. 

Menurutnya, sektor pertanian tumbuh 1,84 persen dan menjadi bantalan resesi selama pandemi Covid-19.

"Kalau tidak ada pertanian, mungkin krisis benaran. Jadi, apresiasi kepada Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), karena pertanian menjadi bantalan ekonomi nasional," ujarnya.

Baca juga : Pancasila vis-a-vis Globalisasi Dan Kesadaran Milenial

Bustanul mengatakan, perekonomian Indonesia sejauh ini terus mengalami perbaikan yang sangat positif. Tahun 2021 Indonesia tumbuh 3,69 persen. Ketersediaan beras pada produktivitas 2021 juga mulai meningkat.

Meski demikian, Bustanul berharap pemerintah terus meningkatkan skala kerjanya, terutama menghadapi geopolitik global yang saat ini terfokus pada konflik Rusia-Ukraina. Perang senjata kedua negera itu telah berdampak pada kenaikan harga-harga di dunia.

“Rekomendasi saya untuk pangan nasional adalah, dalam menghadapi geopolitik dan geostrategi global yang telah menaikkan harga pangan secara spesifik di Indonesia, harus diantisipasi agar kondisinya lebih baik lagi," katanya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense