BREAKING NEWS
 

Antisipasi Panen Raya, Mentan Optimalkan Peran Kostraling Amankan Stok Dan Harga Beras

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Jumat, 26 Februari 2021 20:18 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyiapkan langkah strategis guna mengamankan produksi atau stok beras nasional dan harga saat musim panen raya padi pada Maret 2021. Luas panen padi pada Maret 2021 atau puncak panen diperkirakan 2 juta hektare.

SYL mengaku, mengikuti pola musim di Indonesia, bahwa pada saat musim basah produksi padi lebih besar dari musim kering, maka diperlukan pengelolaan ketersediaan yang baik, sehingga tidak ada gejolak permintaan dan gejolak harga di masyarakat.

Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) adalah salah satu pihak yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan khususnya beras, maka pengelolaan yang profesional menjadi kunci keberhasilannya. 

"Peran Kostraling untuk serap gabah dan menjaga harga di tingkap petani, ibaratnya Bulog-Bulog kecil. Kostraling menjadi andalan stok beras nasional. Kostraling adalah pioner dari penggilingan-penggilingan padi kecil dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras,- red) punya peran di dalamnya, kita bersinergi," demikian dikatakan SYL pada Rapat Kostraling di Jakarta, Jumat (26/2).

Baca juga : Antisipasi Banjir, Jababeka Siagakan Satgas Khusus

SYL menerangkan, di tengah pandemi Covid-19, upaya memperkuat ketahanan pangan terus ditingkatkan. Salah satu kuncinya adalah memperkuat sinergitas yang lebih holistik sebagai upaya menghasilkan suatu terobosan dan dapat memotret segala tantangan. 

"Saya menyampaikan apresiasi kami kepada petani, kelompok pengelola penggilingan padi serta pengusaha penggilingan padi yang tergabung dalam Perpadi. Mereka tidak henti-hentinya bekerja keras, tidak mengenal lelah untuk mengolah gabah menjadi beras sehingga sampai saat ini masih tersedia," jelasnya.

SYL juga menegaskan, peran Kostraling harus ditingkatkan dengan bersinergi dengan Perpadi. Peran Kostraling disamping mengoptimalkan peran penggilingan-penggilingan padi kecil, namun diharapkan juga dapat menjaga stok beras nasional, harga dan kualitas beras bahkan harus bisa melakukan ekspor.

Adsense

"Saya minta Perpadi bantu. Kita pahami apa yang ada. Saya berharap kepala dinas pertanian bersama Perpadi melihat mana yang harus di Kostralingkan. Kita punya peluang besar untuk melakukan akses pasar. Karena fenomena pandemi ini, harga beras dunia naik, ini peluang bagi Indonesia," tegasnya.

Baca juga : MPR Desak MA Maksimalkan Peradilan Pidana Elektronik

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menuturkan, untuk mewujudkan Kostraling yang semakin modern dan pengelolaan yang semakin profesional, diperlukan dukungan pembiayaan yang memadai. 

Perhatian Pemerintah kepada penggilingan padi, salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan Rice Milling Unit (RMU) dan mesin pengering. Terutama untuk kelompok tani pengelola penggilingan skala kecil, dengan tujuan meningkatkan kualitas produk beras yang dihasilkan dan tentunya menjadikan mereka lebih modern. 

"Di tahun 2020 sudah terbentuk 18 ribu Kostraling. Pemerintah menyediakan fasilitas modal dengan bunga rendah melalui dana KUR bagi usaha penggilingan padi," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengapresiasi upaya Kementan menjaga produksi dan harga beras pada puncak panen raya melalui Kostraling. Perpadi mengambil bagian dalam program ini untuk menyerap gabah petani.

Baca juga : Hari Ini Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta Hadir Di 5 Lokasi

"Hadirnya Kostraling dapat merevitalisasi penggilingan padi skala kecil. Manfaatnya sangat banyak, antara lain mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, kehilangan hasil, meningkatkam efisiensi dan menstabilkan harga beras dan meningkatkan kualitas beras," ucapnya.

Sutarto menambahkan, pihaknya mendorong upaya Kementan membangun korporasi petani. Ia menilai, komponen sinergi dengan melibatkan peran Perpadi atau penggilingan padi sudah tepat, ditambah lagi petani atau kelompok tani, perbankan, asuransi, pasar dan Bulog.

"Dengan demikian, perlu manajemen lapangan antara penggilingan padi dengan BUMDES dan koperasi sehingga korporasi petani bisa terwujud," tandasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense