BREAKING NEWS
 

Presiden Jokowi Senang Lihat Hasil Panen Melimpah

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Jumat, 30 April 2021 07:12 WIB
Presiden Jokow didamping Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat hadiri panen raya padi, Kamis (29/4)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengaku senang melihat hasil panen padi di awal tahun 2021 melimpah. Hasil panen petani dengan menggunakan varietas IP3S mencapai 12 ton per hektar, sehingga dengan perhitungan produksi padi yang tepat ke depan dipastikan tidak impor beras.

Hal ini terungkap pada kunjungan kerjanya bersama Ketua DPR Puan Maharani ke lokasi panen raya padi dan berbincang langsung dengan petani di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (29/4).

Jokowi menegaskan, produksi padi varietas IPB3S menunjukkan kondisi perberasan nasional dari hasil panen awal tahun 2021 ini dapat memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, dia mengajak Ketua DPR Puan Maharani didampingi jajaran menteri, Gubernur Jatim dan Bupati Malang untuk memastikan produksi padi saat ini.

“Saya mendapat informasi langsung dari petani, mereka menanam padi IPB3S hasilnya 12 ton per hektarenya. Ini hasil yang bagus sekali dan saya akan tindak lanjuti dengan IPB agar bisa dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar lagi, sehingga ketahanan dan kedaulatan pangan benar-benar kita raih tanpa harus impor dari negara lain,” paparnya.

Baca juga : Jokowi Ajak Puan Tinjau Panen Raya Di Malang

Jokowi menuturkan, kebutuhan beras masyarakat merupakan agenda utama pemerintah yang harus dipenuhi dan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan yang tepat, yakni impor atau tidaknya. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan langsung situasi panen yang tengah berlangsung, sehingga kedaulatan dan ketahanan pangan benar-benar dapat diwujudkan tanpa harus impor.

“Kalau itu betul-betul ada barangnya, ada padi yang dipanen dan muncul produksi menjadi beras sehingga mengenai jumlah betul-betul bisa dihitung. Kita tidak perlu yang namanya impor. Tapi itu hitungannya harus benar-benar pasti, karena menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat,” terangnya.

Adsense

Pada kunjungan ini, Jokowi menegaskan pemerintah sangat memprioritaskan terpenuhinya kebutuhan petani untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah.

Salah satunya, yakni pemenuhan penanganan pascapanen atau alat mesin pertanian yang benar-benar berimplikasi signifikan terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.

Baca juga : Pesantren Kilat Bisa Bangun Literasi Digital Pancasila

“Ada beberapa hal yang dibutuhkan petani yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan alat mesin pertanian. Petani meminta mesin panen, traktor dan alat mesin lainnya. Saya rasa ini akan kita penuhi karena sangat dibutuhkan petani,” imbuh Jokowi.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pihaknya siap mewujudkan kedaulatan pangan khusus beras sehingga pemerintah tidak melakukan impor beras.

Hal ini dapat terwujud tentunya dengan membangun sinergitas yang kuat antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha.

"Kementerian Pertanian terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sehingga permasalahan di lapangan segera tertangani dan kegiatan tanam benar-benar memberikan hasil panen yang maksimal. Kita terus dorong pemerintah daerah dan petani menggerakan perluasan tanam," jelasnya.

Sesuai arahan Presiden Jokowi, pihaknya segera menyalurkan bantuan traktor, alat panen dan alat mesin pertanianya lainnya sesuai kebutuhan petani di Kabupaten Malang. 

Baca juga : Stakeholder Jalin Kerja Sama Luncurkan Buku Literasi Tata Kelola Sampah

“Saya pastikan dalam beberapa minggu depan bantuanya sudah turun, diterima langsung petani,” tambah SYL.

Perlu diketahui, stok gabah/beras di Bulog Malang hingga saat ini mencapai 17.871 ton. Serap gabah yang dilakukan Bulog sampai dengan tanggal 24 April sebesar 3.077 ton setara beras. Petani di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang menanam padi IPB3S, Ciherang, Cibogo, Inpari32, Inpari42.

Harga rata-rata gabah Kabupaten Malang cukup bagus yakni di atas harga pembelian pemerintah. Gabah kering panen Rp 4.600 dan gabah kering giling Rp 5.600 per kilogram. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense