BREAKING NEWS
 

Mentan SYL Bahas Kerja Sama Kesehatan Hewan Di Forum AMAF

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : WAHYU SURYANI
Kamis, 28 Oktober 2021 16:33 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memimpin Regional Assessment Study on Newcastle Disease in ASEAN secara virtual, Rabu (27/10)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kerja sama bidang kesehatan hewan menjadi salah satu topik penting dalam pertemuan tingkat Menteri se-ASEAN (AMAF) ke-43 yang dilaksanakan secara virtual 26-27 Oktober 2021. Hal ini erat kaitannya dengan ancaman penyakit hewan dan zoonosis yang berpotensi menjadi pandemi.

Indonesia telah diakui keunggulannya di bidang kesehatan hewan. Hal ini terbukti dengan ditunjuknya Indonesia sebagai lead country untuk penyusunan Protocol for an Animal Vaccine Testing Network among ASEAN Reference Laboratories. 

Dokumen tersebut juga akan menjadi target kegiatan (key deliverables) tahun 2022.  Selain itu, Indonesia juga dipercaya memimpin Regional Assessment Study on Newcastle Disease in ASEAN.

Direktur Kesehatan Hewan sebagai perwakilan delegasi dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan, Indonesia sudah memulai penilaian terkait penyakit Newcastle Desease di ASEAN meski masih ada 3 negara yang belum mengembalikan kuesioner ke Indonesia.

Sebelumnya, laboratorium pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan Gunung Sindur (BBPMSOH) juga telah mendapatkan sertifikat reakreditasi sebagai laboratorium referensi untuk pengujian vaksin hewan di ASEAN. 

Baca juga : Kemenpora-UI Jajaki Kerja Sama Bidang Pemuda Dan Olahraga

Terkait itu, Ketua Delegasi Indonesia yang merupakan Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono mengundang seluruh negara anggota ASEAN untuk mengujikan vaksin hewan produksinya ke BBPMSOH.  

Dihubungi terpisah, Dirjen Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian menyampaikan, sertifikat reakreditasi ini juga membuktikan kontribusi besar Indonesia dalam hal penjaminan kesehatan hewan di wilayah ASEAN.

“Kontribusi Indonesia untuk Laboratorium Referensi ini akan meningkatkan kepercayaan negara tujuan ekspor Indonesia dalam pemenuhan persyaratan kesehatan hewan dan keamanan pangan komoditas. Selain itu, dapat meningkatkan daya saing ekspor Indonesia,” ungkapnya.

Adsense

Terdapat 9 jenis pengujian vaksin hewan dari BBPMSOH yang telah diakui, yaitu Newcastle Disease Vaccine (live); Newcastle Disease Vaccine (inactivated); Marek’s Disease Vaccine (live); Infectious Laryngotracheitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine (live); Infectious Bronchitis Vaccine  (inactivated); Egg Drop Syndrome ’76 Vaccine (inactivated); Fowl Cholera Vaccine (inactivated); dan Haemophilus paragallinarum Vaccine (inactivated).

Dalam rangkaian pertemuan AMAF ke-43 yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tersebut, FAO dan Australia menyampaikan komitmennya untuk membantu ASEAN.

Baca juga : Mahfud: Satgas BLBI Terus Kerja Kembalikan Duit Negara

Hal ini dalam rangka meningkatkan mekanisme regional dalam mencegah, mendeteksi dini, dan tanggap terhadap penyakit hewan dan zoonosis yang berpotensi pandemik melalui Proyek Penguatan Mekanisme Kesehatan Hewan untuk ASEAN yang Tangguh (SMART-ASEAN).

“Proyek Penguatan Mekanisme Kesehatan Hewan untuk ASEAN yang Tangguh (SMART-ASEAN) akan meningkatkan mekanisme regional untuk mencegah, mendeteksi dini, dan tanggap terhadap penyakit hewan dan zoonosis yang berpotensi pandemik. Hanya dengan koordinasi yang baik, daerah akan mampu mengatasi ancaman penyakit,” kata Syahrul.

Proyek ini selanjutnya akan mendukung ASEAN Coordinating Centre for Animal Health and Zoonosis (ACCAHZ) yang telah dibentuk oleh negara anggota ASEAN sebelumnya. 

Secara garis besar, Syahrul yang menjadi pimpinan sidang pertemuan AMAF ke-43 dan pertemuan AMAF+3 ke-21 menekankan kerja sama dalam upaya pemulihan dampak pandemi di ASEAN.

Menurutnya, berkat kerja keras masing-masing negara dalam mengatasi tantangan tersebut, berbagai Lembaga Internasional memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global dan kawasan ASEAN mulai menunjukkan tren pemulihan. 

Baca juga : Bank Sinarmas Bina Desa Organik Sukajaya Kelola Limbah Kotoran Hewan Ternak

“Dengan dukungan sistem pangan yang resilien, diharapkan perkiraan tren positif tersebut dapat terealisasi dengan cepat”, ungkapnya.

Indonesia merupakan tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Prep SOM 43rd AMAF,  Prep SOM 21st AMAF+3 Meetings,  The 43rd AMAF dan The 21st AMAF+3 Meeting tahun 2021 setelah sebelumnya dipimpin oleh Kamboja tahun 2020. 

Seluruh delegasi negara anggota ASEAN menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena telah berhasil menjadi pimpinan sidang dan tuan rumah yang baik dan efisien. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense