Sebelumnya
Special Envoy
Sekembalinya dari luar negeri, Jokowi juga dipandang perlu memberikan briefing balasan kepada Sekjen PBB Presiden Turki, Presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Dewan Uni Eropa Ursula von der Leyen. Tentunya, via Zoom. Karena mereka punya andil penting dalam dinamika konflik Rusia-Ukraina.
Baca juga : Kunjungan Jokowi Ke Rusia Dan Ukraina, Ekonom: Baik Buat Ekonomi Indonesia
Di samping itu, Dino juga menyarankan Jokowi agar menulis surat kepada seluruh pemimpin negara-negara ASEAN. Untuk memberikan update mengenai hasil kunjungan Indonesia ke Rusia dan Ukraina.
"Ini pasti akan diapresiasi oleh para pemimpin ASEAN," cetusnya.
Baca juga : Dianggap Panutan Masyarakat Sunda, Brigjen (Purn) Budi Setiawan Terima Penghargaan
Tak kalah penting, Indonesia perlu memastikan atau memikirkan, apakah misi perdamaian yang sekarang sedang dirintis Jokowi merupakan hal yang bersifat one off alias sekali saja, atau suatu hal yang berkelanjutan dan berkesinambungan. Ini mensyaratkan adanya follow up atau hal-hal yang harus dilakukan.
"Semua konflik, kalau mau diakhiri, memerlukan suatu penanganan yang fokus dan serius dengan komitmen total. Tak terkecuali konflik Rusia-Ukraina," ujar Dino.
Baca juga : Dorong Solusi Damai Untuk Rusia-Ukraina, Jokowi Rangkul Pemimpin Dunia
"Jadi, kalau Indonesia ingin serius, ingin merintis sebagai juru damai dalam konflik Rusia-Ukraina, maka Presiden Jokowi perlu menunjuk seorang sutradara atau special envoy, yang bisa secara khusus dan fokus mengurus peran Indonesia dalam konflik tersebut, setelah ini. Kalau tidak, masalahnya bisa tidak selesai dan tidak terurus. Ini tentunya sangat disayangkan," pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.