Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jangan Sampai Bagasi Berbayar Lebih Mahal Dari Harga Tiket Pesawat
Minggu, 13 Januari 2019 19:55 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengaku kaget dengan keputusan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat hingga 60 persen.
Namun demikian, Tulus mengapresiasi keputusan tersebut. Sepanjang, tetap memperhatikan faktor keselamatan. "Keselamatan penerbangan adalah hal yang tidak bisa ditawar," ujarnya.
Baca juga : Bagasi Berbayar Adalah Kenaikan Tarif Pesawat Terselubung
Seperti diketahui, keputusan itu diambil pemerintah, menyusul adanya protes tentang tingginya harga tiket pesawat. Belum lama ini, harga tiket pesawat memang melonjak selama masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Namun, menurut YLKI, kenaikan itu masih dalam koridor tarif batas atas.
"Kalau mau menaikkan harga, persentasenya jangan terlalu menghentak. Agar masyarakat tidak shock, " ujar Tulus saat dihubungi Rakyat Merdeka, Minggu (13/1).
Baca juga : Penumpang Khawatir Bagasi Berbayar Menjadi Tren
Kenaikan bisa terasa lebih berat lagi, karena terakumulasi dengan bagasi berbayar. Bahkan, bagasi berbayar bisa lebih mahal dari tarif tiket.
Terkait hal ini, Tulus meminta Kementerian Perhubungan mengatur besaran bagasi berbayar. "Jangan sampai besaran bagasi melampaui batas maksimum tarif pesawat, dengan kategori medium service," ujarnya.
Baca juga : 2 Minggu Sosialisasi, Bagasi Terdaftar Lion & Wings Kena Biaya
Tulus juga meminta pemerintah, memberikan berbagai insentif pada industri penerbangan. Agar tarif tetap terjangkau, sehingga tidak menganggu mobilitas dan perekonomian nasional. Khususnya, sektor pariwisata.
"Ironis kan, kalau warga malah wisata ke luar negeri karena tarif pesawatnya lebih murah," tegasnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya