Sebelumnya
Akibat jatuhnya rudal itu, para pemimpin negara anggota Group of Seven (G7) melakukan pertemuan darurat di Bali. Hadir dalam rapat tersebut di antaranya pemimpin Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris.
Presiden Polandia Andrzej Duda dalam pernyataan terpisah menyatakan pihaknya tidak mengetahui siapa yang menembakkan rudal tersebut. Namun dia menekankan bahwa rudal itu 'kemungkinan besar diproduksi di Rusia'.
Baca juga : G7 Rapat Darurat Di Bali, KTT G20 Tetap Lanjut
Rusia dalam tanggapannya menyatakan bantahan keras. Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir Reuters, membantah adanya serangan militer ke dekat perbatasan Ukraina-Polandia.
"Tidak ada serangan terhadap target-target di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia," kata Kemhan Rusia dalam pernyataannya.
Baca juga : Siapkan Sarana, Hindari Tragedi
Kemhan Rusia menyebut laporan itu sebagai 'provokasi yang disengaja yang ditujukan untuk memicu eskalasi situasi'. Ditegaskan Kemhan Rusia, puing-puing rudal yang ditemukan di lokasi di Polandia 'tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia'.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.