RM.id Rakyat Merdeka - Hari ini, Malaysia menggelar pemilu. Pesta politik ini akan jadi yang paling ketat sejak negara itu merdeka, 31 Agustus 1957. Rakyat yang antusias ikut nyoblos rame-rame mudik.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan, Jumat dan Sabtu ini sebagai hari libur nasional, untuk memberikan kesempatan kepada warga mempersiapkan diri. Kemacetan panjang pun terjadi sejak Kamis (17/11) di beberapa akses jalan menuju luar kota.
Baca juga : Gerindra: G20 Diharapkan Mampu Ciptakan Perdamaian Dunia
Otoritas Jalan Raya Malaysia, dalam pernyataan di Facebook mengungkap, arus lalu lintas menuju timur dan setelah Gerbang Tol Gombak di sepanjang Jalan Tol Karak sudah merayap sejak pukul 15.37 waktu setempat. Selain itu, arus lalu lintas ke utara di sepanjang Jalan Tol North-South (NSE) juga merayap sejak pukul 16.32.
Operator Jalan Tol Kuala Lumpur-Karak (KLK) dan Jalan Tol East Coast Fase 1 (LPT1) Anih Berhad terpaksa mengeluarkan rekomendasi waktu perjalanan bagi pengguna jalan yang hendak melintasi pantai timur dari 18 hingga 20 November. Keputusan ini diambil untuk menghindari kepadatan.
Baca juga : Program Pembinaan UMKM Di Jakarta Miskin Terobosan
Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia, Abdul Ghani Salleh, jumlah pemilih tahun ini meningkat menjadi 21 juta orang dibanding Pemilu ke-14 pada 2018, yakni 14,9 juta orang. Hal itu terjadi karena, Pemerintah Malaysia menurunkan batas usia minimal pemilih, yaitu dari 21 tahun ke 18 tahun.
Selain itu, mereka juga mengimplementasikan sistem registrasi pemilih otomatis. Dua perubahan tersebut berlaku sejak Desember tahun lalu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.