RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia-Pakistan mempercepat kerja sama bilateral dan upaya penelitian, untuk meraup keuntungan dari pasar kosmetik halal yang berkembang pesat. Saat ini, pangsa pasarnya meningkat pesat setiap tahun, menciptakan peluang investasi dengan prospek pertumbuhan masa depan yang sehat.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Pakistan, Adam Mulawarman Tugio menjelaskan, popularitas produk halal tidak terbatas pada negara-negara Muslim. Tapi juga menarik konsumen non muslim, melalui standar kualitas dan sistem sertifikasi yang tinggi.
Baca juga : PT KAI Pastikan Pasca Gempa Perjalanan Kereta Tetap Normal
“Itu didukung kesadaran konsumen yang tinggi akan produk yang sehat dan ramah lingkungan,” jelas Adam, saat berpidato di International Conference on Islamic Economics and Halal Cosmetics, yang diselenggarakan University of Faisalabad, Pakistan, (TUF), Jumat (18/11).
Adam Tugio mengatakan, pasar kosmetik halal global akan tumbuh, dari 33,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 519 triliun) pada 2021, menjadi 77,34 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.206 triliun) pada 2028. Lalu, industri kosmetik halal Indonesia senilai 4,19 miliar (sekitar Rp 76,4 triliun), akan tumbuh 8 persen per tahun, dengan tingkat pertumbuhan 12,75 persen antara 2021-2028.
Baca juga : Satkar Ulama Bahas Kerja Sama Pendidikan Hingga Ekonomi
“Tujuannya, untuk menjadi Pusat Industri Halal pada tahun 2024 hingga 2025,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.