Tausiah Politik
RM.id Rakyat Merdeka - Ancaman Allah SWT bagi orang yang melecehkan hak-hak sosial orang-orang non-muslim dianggap orang-orang yang dhalim (al-dhalimun).
Banyak lagi pengalaman Nabi dan para sahabat yang memberikan hak-hak sosial-budaya terhadap orang-orang non-muslim. Berbuat baik kepada sesama warga tanpa membedakan etnik, budaya, dan agama, merupakan sunnah Rasul yang harus dipertahankan.
Baca juga : Hak Sosial-Budaya Non-Muslim (1)
Demikianlah ajaran Islam memperkenalkan asas persamaan hak (al-musawa), keadilan dan kesetaraan (al- ‘adalah), amanat dan tanggung jawab (al-amanah), dan persepahaman dan toleransi (tasamuh). Dalam kenyataan masyarakat seringkali mengenyampingkan beberapa asas tersebut.
Pelajaran dari Nabi yang perlu diteladani dalam hal ini ialah bukan hanya melindungi dan memberikan hak-hak politik kepada umat non-muslim tetapi juga hak-hak sosial-budaya.
Baca juga : Belajar Etika Politik Dalam Shalat Berjamaah (3)
Hak-hak sosial-budaya dimaksud antara lain, memberi hak-hak yang sama dengan umat Islam memanfaatkan fasilitas umum dan mengekspresikan seni budaya lokal, seperti penggunaan jalan raya, akses mata air, pengobatan, bantuan sosial, mengunjungi mereka ketika sedang sakit, mengurus jenazah mereka, pameran dan pertunjukan seni, sampai kepada memandikan mayat non-muslim.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.