Sebelumnya
Lanjut dia era Soeharto, perancang yang juga pendiri Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengatakan Soeharto dengan tipikal keteraturan. Tren keluarga berbatik dianggap muncul di era ini, karena Soeharto senang mengenakan batik berseragam.
Dan jangan lupa, Soeharto yang begitu mencintai batik Jawa, membawa kecintaan batik pada masyarakat saat itu, hingga tamu kepala negara lain ikut menghormati dengan berbatik, saat acara kenegeraaan.
Baca juga : Pandemi Lebih Parah Dari Kerusuhan 1998
“Kemudian, masuk ke era Pak Habibie, karena di masa kepemimpinannya sangat pendek jadi tidak terlalu berperan dalam kontribusi fesyen,” jelas pria keturunan Kudus-Bandung ini.
Kemudian bergeser ke gaya busana Presiden selanjutnya, Abdurrahman Wahid. Gusdur juga tak lepas membawa pengaruh tren hingga saat ini. Kegemarannya menggunakan batik Sogan Jogja lengan pendek, membuat masyarakat makin mencintai batik.
Baca juga : Mentan Canangkan Gerakan Tanam Padi Jagung Serentak Se-Indonesia
Hingga ke era Megawati, sebagai Kepala Negara perempuan pertama ini membawa kontribusi di busana khas perempuan batik dan baju kurung dipopulerkan ibu kandung Puan Maharani ini.
Yang tak kalah menarik, era Susilo Bambang Yudhoyono. SBY dianggap memperkenalkan teknik lain dari membatik, yakni ATBM (alat tenun bukan mesin). Bahkan di sejumlah pameran, produsen menamai produk khusus sebagai batik ATBM SBY.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.