Dark/Light Mode

RM Seru-Seruan Bareng Melly Goeslaw

Pandemi Lebih Parah Dari Kerusuhan 1998

Rabu, 17 Juni 2020 06:40 WIB
Foto IST
Foto IST

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekarang bukan waktunya lagi berdebat, pemerintah dan masyarakat harus menggerakkan perekonomian. Berharap situasi pulih akhir tahun nanti, Melly dan para musisi bertahan dengan bisnis sampingan.

Pandemi Covid-19 adalah musibah terparah dalam pengalaman hidup Melly Goeslaw. Bahkan situasinya lebih getir dari kerusuhan Mei 1998. Pandangan ini muncul saat Melly seru-seruan bareng Rakyat Merdeka, live di Instagram @rakyatmerdeka1999 dengan tema ‘Potret Musisi Di Tengah Corona’, kemarin.

“Iya kita semua enggak ada yang terpikir dan terlintas bisa atau menjadi insan yang mengalami masa seperti ini. Yang dulu saya bayangkan separah-parahnya ya kejadian demo 1998,” kata Melly mengawali obrolan virtual.

“Lebih parahnya lagi kita enggak tahu mau lari ke mana. Karena misalnya itu terjadi hanya di Indonesia bisa lari keluar negeri, ini seluruh dunia kan. Kita enggak bisa lari ke mana-mana. Ini satu keadaan yang memang harus kita hadapi semua,” lanjut Ketua Gabungan Artis dan Seniman Sunda (GASS) ini.

Sama seperti kehidupan banyak orang yang mengalami imbas perekonomian. Finansial pelantun Bagaikan Langit dan Gantung ini dan rekan musisi lain pun terguncang.

Baca juga : Bagi Melly Goeslaw, Pandemi Corona Lebih Parah Dari Demo 1998

“Musisi kan nggak punya gaji tetap karena enggak bisa diprediksi pemasukannya. Bisa sebulan, 30 kali manggung, atau setengahnya. Bahkan cuma seminggu dalam sebulan. Yang mirisnya, musisi kafe, karena kafe tutup. Kalau saya masih ada royalti, makan dari royalti menulis lagu. Jadi kalau saya di rumah saya masih bisa makan tapi manggung sudah nggak ada pendapatan,” beber Melly.

Wacana ‘The New Normal’ sedang digencarkan pemerintah melalui PSBB transisi. Melly menebak sektor kesenian baru terbuka di fase terakhir. Istri Anto Hoed ini berharap keadaan pulih lagi pada Desember, maksimal tahun depan.

“Karena kesenian salah satu pekerjaan yang melibatkan banyak orang. Kalau misalnya nanti terjadi, sekarang mungkin sudah ada drive in cinema atau wacana nonton konser dalam mobil juga. Tapi menurut saya nggak bisa sih nonton konser dalam mobil, jadi mungkin Desember atau tahun depan bisa pulih seperti semula,” beber ‘Ratu Soundtrack’ ini.

Sejauh ini, banyak musisi rekan Melly bisa bertahan melalui penghasilan tambahan dari bisnis. Bahkan melalui GASS yang terbentuk 10 tahun lalu itu, mereka kerap melakukan kegiatan sosial demi membantu sesama musisi. Dari mulai lelang barang-barang artis hingga alat musik. Dana akan dialokasikan untuk kebutuhan seniman. Bahkan menurut pemain film Kabayan Jadi Milyuner ini, GASS tengah bersiap membeli ambulans untuk memudahkan aksi sosialnya.

“Nyewa mahal. Sudah gitu prosedurnya ribet. Ambulans buat orang sakit sama orang meninggal beda. Nah kita kalau butuh buat teman-teman seniman yang sakit bawa ke rumah sakit tuh cukup ribet. Makanya kita sudah ngumpulin duit buat beli ambulans, udah terkumpul sih, Alhamdulillah,” jelas Melly.

Baca juga : PLN Kalbar Dorong Pertumbuhan Dunia Usaha

Ibunya Ale dan Abe ini memang dikenal kerap terlibat aksi sosial. Tiap minggu selalu berkeliling untuk konser kemanusiaan, ben- cana atau sosial lainnya. Bahkan sebelum Ramadhan, secara gratis Melly menerima produk untuk diendorse.

“Sekitar 900 produk UMKM yang datang ke rumah untuk saya endorse. Dari pagi sampai jam 2 pagi saya review. Kita berjuang bersama-sama. Pedagang kecil ini pasti dampaknya juga nggak kalah besar. Misal tukang risol, kan yang kena dampaknya ada tukang tepung, tepung gula. Makanya saya gratiskan biaya endorse. Dan itu juga mungkin dilakukan teman artis lain yang punya followers,” ungkap wanita 46 tahun asal Bandung ini.

Terlepas dari kritis saat pandemi dan aksi sosial. Menyambut The New Normal, Melly mendukung pemerintah untuk memulihkan keadaan dan juga perekonomian.

“Sekarang udah enggak ada waktu lagi buat enggak sependapat. Karena kita tahu, enggak semua bisa di rumah aja. Ada yang mampu, ada yang enggak. Yang enggak juga banyak yang belum bisa bantu. Maka bagaimanapun ekonomi harus digerakkan lagi. Karena perekonomian, pemerintah juga enggak bakal biarkan rakyatnya susah, makanya harus terima (New Normal),” urai pendiri grup Bukan Bintang Biasa ini.

Yang terpenting, pesan Melly, adalah kesadaran dari diri masyarakat masing-masing. Menjaga diri berarti menjaga lingkungan dan keluarga.

Baca juga : Garuda Ngeluh Tes PCR Lebih Mahal Daripada Tiket

Melly juga tak sabar, 4 Agustus mendatang jadi momen yang berharga baginya. Sebab bersama sang suami, Anto Hoed akan merayakan pernikahan perak.

“Semoga bisa selamanya sama Mas Anto. Jadi untuk merayakannya saya akan mengeluarkan album terbaru solo saya. Jadi ini semacam pengganti karena enggak bisa konser tunggal tahun ini karena pandemi, ya merayakan 25 tahun saya saja dengan Mas Anto,” tandasnya sumringah. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.