Sebelumnya
Dia mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di berbagai daerah itu sudah melampaui angka kenaikan yang terjadi pada masa lonjakan kasus Covid-19 varian Delta pada Juni 2021. Meski begitu, kenaikan kasus itu tidak menimbulkan banyaknya kematian seperti saat lonjakan saat varian Delta. “Saat Delta itu kasus konfirmasinya 56 ribu per hari dan yang meninggal 2.000 lebih.
Tapi sekarang kasus konfirmasi nasional 64 ribu, tertinggi, yang meninggal di bawah 250 orang,” ujarnya. Berdasarkan evaluasi, paparnya, kasus kematian timbul karena pasien yang terpapar Covid-19 itu belum menerima vaksinasi. Selain itu pasien yang mengalami kematian itu juga disebabkan sudah lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta. “Yang utama adalah penegakan protokol kesehatan, itu harga mati. Ini penting supaya kita bisa melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat secara umum,” kata Suharyanto.
Baca juga : Jangan Anggap Enteng, Varian Omicron Tularkan Banyak Orang Dan Mematikan
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mewanti-wanti Jakarta untuk tidak terlalu cepat mengambil keputusan untuk melakukan pelonggaran setelah melihat kondisi tersebut. Jika tren kasus Covid-19 di DKI Jakarta menurun, PPKM Level 3 memang tidak perlu diterapkan lagi. “Tapi jika memang berpikir untuk pelonggaran di Jakarta, baiknya lihat dulu beberapa hari ke depan trennya,” kata Prof Zubairi dalam akun Twitter-nya dikutip Minggu (20/2).
“Kalau turun berturut-turut seperti kemarin, diikuti positivity rate yang juga turun, plus vaksinasi yang notabene sudah lebih dari 70 persen, maka PPKM Level 3 rasanya tidak perlu,” terangnya. Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, puncak kasus Omicron di Indonesia belum terlewati.
Saat ini, baru DKI Jakarta yang sudah melewati puncak kasus Covid-19 dan penambahan angka positifnya sudah mulai menurun. “Untuk nasional belum mencapai puncak. Saat ini kasus masih naik terus,” kata Pandu Riono. Ia memprediksi, puncak Covid-19 nasional kemungkinan terjadi Maret hingga April.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.