Sebelumnya
Dia meminta IDI mencabut keputusan pemecatan terhadap Terawan. “Cabut keputusan pemecatan dr Terawan. IDI lebih baik mengedepankan pembinaan terhadap anggotanya agar inovasi di bidang kesehatan di Indonesia tetap berkembang,” lanjut legislator dari dapil Jawa Timur itu.
Pembelaan juga datang dari Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay. Menurutnya, pemecatan itu kerugian besar bagi dunia kesehatan Indonesia. Selain pernah jadi Menteri Kesehatan, Terawan merupakan dokter yang memiliki segudang prestasi.
“Terawan adalah salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia. Sebagai dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan,” bebernya.
Dia mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil tindakan. Kemenkes harus memfasilitasi pertemuan IDI dengan Terawan. “Berbagai persoalan dan isu yang beredar harus diselesaikan. Melalui dialog yang baik, semua masalah diharapkan dapat selesai,” cetus dia.
Baca juga : Bertemu Menteri Kehakiman Filipina, Yasonna Tegaskan Perlindungan Warga Keturunan
Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago bahkan mengusulkan agar komisinya segera memanggil IDI untuk dimintai pertanggungjawaban. Menurutnya, pemecatan yang dilakukan IDI sangat arogan, eksklusif, dan elitis.
“Indonesia masih butuh sangat banyak dokter, tapi coba lihat bagaimana sulitnya dokter-dokter muda yang ingin bekerja akibat sulitnya uji kompetensi. Kalau tidak salah ada 2.500 orang,” ungkap politisi NasDem itu.
Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan berharap, segera ada mediasi antara IDI dengan Terawan. Pemecatan IDI terhadap Terawan, kata Zulhas, merupakan kerugian bagi dunia kesehatan.
“Terawan itu dokter yang berprestasi, sayang sekali kalau dipecat. Perlu dijembatani agar ada titik temu antara IDI dengan Terawan,” usul Zulhas.
Baca juga : Tampil Memukau, Puan Dianggap Panutan Anggota Parlemen Dunia
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD ikut memberikan testimoni terhadap Terawan, di tengah kasus pemecatan IDI menjadi polemik. Mahfud mengaku, dia dan keluarga adalah langganan Terawan. Mulai dari terapi cuci otak hingga penyuntikan vaksin Covid-19.
“Saya terapi cuci otak sampai dua kali. Hasilnya enakan. Lalu ajak istri. Booster saya juga vaksin Nusantara. Antibodi saya naik tinggi setelah divaksin Nusantara,” beber Mahfud.
Di dunia maya, Terawan juga menuai banyak dukungan. Warganet yang membela Terawan sampai membuat #saveterawan dan #bubarkanIDI. Kedua tagar itu, sempat menjadi trending topic, kemarin. Isinya, kebanyakan ungkapan simpati dan dukungan terhadap dokter militer jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
“Seluruh masyarakat Indonesia: Save dr Terawan dari sanksi pemecatan - Tandatangani Petisi!” ajak @EvaCaroline58 seraya mention akun @ChangeOrg_ID. “Tamat di IDI malah moncer di dunia. Semangat,” dukung @SimbokeSarah. “Yakin pasti karir Pak Terawan makin moncer ke depan,” timpal @Love_bry_bry02. “Dokter kreatif mestinya didukung. Semoga pemerintah ada solusi yang baik demi kesehatan masyarakat RI ini,” kata @Elti3na. “IDI ini sudah nggak beres deh.
Baca juga : Puan: Keputusan Majelis IPU Ikut Tentukan Nasib Dunia
Dokter teroris mereka bela, giliran Terawan yang jelas-jelas bagus dia pecat...”semprot @MmmmMutia. “Hai anggota DPR, tugaskan penyidik untuk mengusut IDI atas pemecatan dr terawan. Diduga, di dalam IDI ada oknum pendukung radikalisme,” timpal @VivaWungkana. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.