RM.id Rakyat Merdeka - Sempat mengundang pro dan kontra, wacana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur resmi ditunda. Meski begitu, bukan berarti pengunjung bisa semena-mena menginjak Candi Borobudur.
Akun @perupadata mengungkap, harga tiket saat ini masih berlaku. Wisatawan dalam negeri masih dikenai Rp 50 ribu untuk dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak. Sementara turis asing membayar 15-25 dolar AS (Rp 200-300 ribuan).
“Gubernur Jawa Tengah menyampaikan, hal ini sudah disepakati bersama Menko Luhut Binsar Pandjaitan, dan akan dikaji lebih lanjut bersama Taman Wisata Candi (TWC) dan Balai Konservasi,” ungkap @perupadata.
Baca juga : Perkuat Branding Produk Unggulan Desa, Gus Halim Gandeng Raffi Ahmad
Akun @7astrid7 mengapresiasi penundaan tersebut. Pemerintah disarankan mempersiapkan sarana dan prasarana yang lebih baik sebelum menaikkan tarif masuk ke Candi Borobudur. Sebelum harga baru, sebaiknya Pemerintah menambahkan CCTV dan petugas. “Untuk para pelanggar aturan terapkan denda tinggi langsung,” ujarnya.
Akun @nina_wilujeng setuju tarif baru masuk Candi Borobudur ditunda. Perlu kajian lebih lanjut sebelum menaikkan tarif naik ke Candi Borobudur. “Kalaupun ada kenaikan tiket, harus jelas alokasi peruntukkannya,” katanya.
Akun @rizkysendjoyo meminta, rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur dibatalkan. Bukan cuma menunda. Bagaimana anak cucu mau tahu sejarahnya langsung kalau tarif masuk Candi Borobudur saja sudah mahal.
Baca juga : Aksi Luhut Ditunggu Agen Dan Pedagang
“Bukan terlalu mahal lagi, tapi mahal tingkat dewa. Kalau benar-benar kejadian, tega banget,” ujarnya.
Menurut @mas.ase, banyak juga yang setuju dengan kenaikan tarif masuk Candi Borobudur. Soalnya, maksud dan tujuan dari kenaikan tarif baik. Hanya saja, kalau ada solusi selain menaikkan tarif 1.500 persen tentu lebih baik.
“Sudah benar itu, tunda dulu. Toh selama ini juga karena pandemi nggak boleh pada naik juga,” ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.