Sebelumnya
Sedangkan isu prioritas kedua yaitu, menyelaraskan standar protokol kesehatan global, agar terdapat standar yang sama tentang peraturan terkait PCR, karantina, dan lainnya yang selama ini berbeda-beda di tiap negara.
Isu prioritas ketiga pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan, persiapan, dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang.
Hal ini idealnya terdapat di berbagai negara bukan hanya di negara-negara yang pendapatannya tinggi saja.
Baca juga : Indonesia Diacungi Jempol Sama WHO
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menjelaskan, pada rangkaian agenda KTT G20 telah berhasil membentuk pandemic fund yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Jokowi (14/11).
Pandemic fund digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.
Menurutnya, perihal pembiayaan dibutuhkan sebesar 31,1 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk membiayai sistem pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang.
Baca juga : Kementan Dorong Petani Muda Indonesia Sasar Papua
Ini hasil studi yang dilakukan Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal tahun ini.
Saat ini telah terkumpul dana 1,4 miliar dolar AS untuk mengatasi kesenjangan dalam pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi yang akan datang.
Dana pandemi ini merupakan sumber daya tambahan yang nantinya ditujukan untuk mempersiapkan dalam kondisi mendesak.
Baca juga : Pidato Di KTT G20, Jokowi: Jangan Ada Perang Dingin Lagi
Adapun negara pendonor pandemic fund antara lain Australia, Kanada, Komisi Eropa, Perancis, Jerman, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, Singapura, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat dan UEA.
Selanjutnya tiga filantropi, yaitu The BIll & Melinda Gates Foundation, The Rockefeller Foundation, dan Welcome Trust.
Dana pandemi adalah landasan di mana kita akan membangun kembali dan memperkuat arsitektur kesehatan global. Ini merupakan kemajuan besar pertama dari prioritas jalur kesehatan G20 tahun ini. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.