Sebelumnya
“Biayanya berapa ke Spanyol?” tanya hakim lagi.
“Mungkin sampai Rp 1 miliar,” Harly menjawab.
“Itu sama sekali belum dibayar?” hakim tersentak.
“Belum,” tandas Harly.
Baca juga : Dinda Kirana, Sindir Mantan Yang Pamer Pacar Baru
“Sama sekali?” hakim mengulang, meminta ketegasan.
“Sama sekali belum. Kami sudah tagihkan, yang dituju sampai sekarang tidak pernah membalas WA saya, tidak bilang juga sudah terima WA-nya,” kata Harly mengadu.
Bahkan Harly, sampai menyurati Kementan untuk menagih uang tunggakan tersebut. Namun, surat yang dikirim tak ada tanggapan.
“Pernah datang sendiri?” hakim melanjutkan.
Baca juga : Jokowi Makin Gaspol Di IKN
“Pernah satu kali. Dulu dipanggil sekali untuk meeting dengan banyak orang untuk menanyakan perjalanan saja. Setelah itu nggak ada sama sekali,” cerita Harly.
“Saudara ini kan dirugikan, sementara ini perjalanan dinas,”hakim merespons keluhan Harly.
“Kami mohon, Yang Mulia, mohon bantu,” kata Harly sambil memohon dengan sedikit terkekeh.
Atas permohonan itu, hakim Pontoh mengatakan bahwa ia menyampaikan hal itu secara moral saja. Karena ada pelaku usaha yang dirugikan. Harapannya, hal ini bakal didengar Sekjen Kementan yang baru agar pembayaran segera diselesaikan.
Baca juga : Pilih Kang Emil Untuk Jakarta, Gerindra Salip Golkar
“Karena perjalannya ada, bukan fiktif. Perjalanan ini resmi, tugas negara. Kalau saya tanya ke terdakwa menteri (SYL), mana dia tahu urusan teknis begitu, hanya melaksanakan tugas negara. Kan itu sudah ditangani Sekjen,” sambung hakim Pontoh.
Untuk diketahui, pada saat SYL kunker ke Spanyol, Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas di Widya Jakarta Selatan. Penggeledahan ini untuk mencari barang bukti kasus korupsi SYL.
Alhasil, penyidik KPK menemukan SYL menimbun uang Rp 30 miliar yang kamar pribadi di lantai dua rumah dinas. Uang itu diduga hasil memeras pejabat Kementan. Saat SYL kuasa, ia memerintahkan setiap unit kerja di Kementan menyisihkan 10 persen anggarannya untuk memenuhi kebutuhannya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 6 Juni 2024 dengan judul Kesaksian Bos Perusahaan Travel, SYL Masih Nunggak Biaya Kunker Ke Spanyol Rp 1 M
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.