BREAKING NEWS
 

Nelayan Serang Dukung Proyek Kawasan Industri Terpadu Wilmar

Reporter : HENDRAWAN KOSIM WIJAYA
Editor : UJANG SUNDA
Selasa, 7 Januari 2020 22:54 WIB
Acara syukuran dukungan nelayan 4 desa di Serang ke Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW) melakukan deklarasi bersama dengan masyarakat nelayan di empat desa yakni Desa Teratai, Desa Pangsoran, Desa Margagiri, dan Desa Pulopanjang, Serang, Banten. Deklarasi bersama tersebut merupakan perwujudan dukungan dari seluruh nelayan yang berada di 4 desa itu terhadap pembangunan fisik kawasan industri serta pembangunan jetti oleh PT Multimas Nabati Asahan (MNA).

Deklarasi bersama ini merupakan puncak rangkaian program pemberian berbagai bantuan dari KITW dan MNA kepada masyarakat lokal dalam bentuk community development sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Sepanjang 2018-2019, KITW telah merealisasikan pemberian bantuan berupa pembangunan enam masjid, enam madrasah, tujuh sumur bor, peralatan pendidikan seperti komputer dan pelatihan guru, serta dukungan bagi Posyandu kepada masyarakat di empat desa tersebut.

Baca juga : Mentan Dukung Program 1 Juta Ternak Sapi Bali

Bambang Wisnumurthy, salah satu manager yang mewakili pihak Wilmar, menjelaskan, deklarasi bersama antara KITW dan masyarakat nelayan itu merupakan puncak sosialisasi yang dilakukan untuk mendukung pembangunan fisik. “Deklarasi bersama ini merupakan wujud sinergi bersama antara KITW dan masyarakat lokal nelayan dalam rangka mendukung kemajuan bersama,” ujarnya, dalam keterangannya, Selasa  (7/1).

Adsense

Menurut dia, 100 persen dari warga di empat  desa tersebut mendukung penuh pembangunan yang dilakukan KITW untuk berkontribusi secara riil terhadap peningkatan perekonomian daerah. “Alhamdulillah seluruh warga di 4 desa mendukung deklarasi bersama dengan penandatanganan pakta integritas yang diteken ketua nelayan dari masing-masing desa beserta perwakilan lainnya. Ini merupakan wujud sinergi yang positif secara konkret,” paparnya.

Baca juga : Restrukturisasi TubanPetro Dorong Pengembangan Industri Petrokimia

Di sisi lain, Bambang juga menegaskan pembangunan jetti oleh PT MNA tidak menggunakan pasir laut, tapi menggunakan batu bolder dengan konstruksi tiang pancang. "Kami juga ingin meluruskan mispersepsi yang berkembang di masyarakat bahwa pembangungan jetti MNA memakai pasir laut. Itu sama sekali tidak benar, karena kami menggunakan batu bolder dan konstruksi tiang pancang," paparnya.

Sebelumnya sempat beredar kabar dan opini di kalangan masyarakat bahwa KITW dan MNA dalam membangun jetti akan melakukan reklamasi laut dengan pasir laut. “Kabar dan opini itu tidak benar. Pihak KITW dan MNA terbuka untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga tidak berkembang kabar dan opini yang tidak benar,” ujarnya.

Baca juga : Kemenperin Kawal Investasi Taiwan

Bambang menambahkan empat desa tersebut merupakan wilayah terdekat dari KITW dan MNA yang menjadi mitra perusahaan. Dia menjabarkan selama ini KITW dan MNA telah merealisasikan berbagai macam bantuan mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, hingga sosial ekonomi. “Sampai saat ini, KITW dan MNA telah membantu pembangunan 6 mesjid, 6 madrasah, 7 sumur bor yang tersebar di keempat desa tersebut,” ujarnya.

Bukan hanya pembangunan enam madrasah, lanjut dia, KITW juga memberikan bantuan komputer dan pelatihan guru dan tenaga pengajar yang diambil dari masyarakat lokal. Sedangkan di bidang kesehatan, KITW memberi dukungan dalam program Posyandu dan Puskesmas. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense