BREAKING NEWS
 

PMN Belum Cair

KAI Siapin Operasional Proyek LRT Jabodebek

Reporter : IRMA YULIA
Editor : FAZRY
Jumat, 24 September 2021 06:50 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. (Foto: Antara/PT KAI).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI siap mengoperasikan LRT (Light Rail Transit) tahun depan. Kendati pemerintah belum menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2021 sebesar Rp 7 triliun untuk perseroan.

Padahal, sekitar Rp 2,7 triliun dari anggaran tersebut dialokasikan untuk pemenuhan cost overrun (pembengkakan) proyek LRT Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi) atas dampak kemunduran penyelesaian proyek.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Djoko Setijowarno mengata­kan, pemerintah saat ini masih fokus menyediakan PMN un­tuk Badan Usaha Milik Nega­ra (BUMN) yang menggarap proyek infrastruktur. Namun, dia berharap, proyek transpor­tasi seperti LRT juga mendapat dukungan dari pemerintah.

“Kita lihat proyek-proyek in­frastruktur, misal jalan tol Trans Sumatera kan juga didukung PMN,” ujar Djoko saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jeany Nuraini, Siap Meraih Prestasi Di Tengah Pandemi

Namun, menurut dia, bila akhirnya usulan PMN tidak disetujui, masih ada opsi lain. Yak­ni, alokasi anggaran kewajiban pelayanan publik alias Public Service Obligation (PSO) yang setiap tahunnya dikucurkan pemerintah.

Karena itu, Djoko optimis­tis KAI mampu menyelesaikan proyek yang tengah digarap­nya, bila terus meningkatkan kinerja dari angkutan barang atau logistik.

“Kalau BUMN tenang saja, pasti didukung pemerintah. Kereta di mana pun, penumpang dapat PSO. Dan yang besar (pendapatannya) itu justru dari angkutan barang,” beber Djoko.

Djoko tetap yakin, pengoperasian LRT Jabodebek bisa terealisasi pertengahan tahun 2022. Mengingat, progres pem­bangunan sarana dan prasarana saat ini sudah hampir selesai.

Baca juga : Beroperasi Tahun Depan, Ini Daftar 18 Stasiun LRT Jabodebek

“Semua sudah siap. Sarana, juga keretanya sebagian sudah didatangkan. Uji coba juga terus dilakukan. Perkiraan Agustus tahun depan bisa beroperasi,” tuturnya.

Berdasarkan kajian yang di­lakukan, diperkirakan terda­pat penyesuaian tarif dibanding sebelumnya yang hanya Rp 12.000. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19, tingkat keterisian penumpang dalam satu perjalanan tidak bisa full 100 persen.

Adsense

“Wajar kalau ada penyesuaian tarif, dari hasil kajian bisa naik sampai Rp 15 ribu untuk jarak terjauh. Semoga, tidak ada gelombang ketiga pan­demi ini. Jadi, setidaknya keterisian penumpang saat beroperasi nanti minimal 70 persen,” harap Djoko.

Sebelumnya, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus berterima kasih atas dukungan berbagai pihak da­lam pembangunan proyek LRT Jabodebek.

Baca juga : KCI Catat Kenaikan Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek

Termasuk, diusulkannya KAI menerima PMN di tahun 2021 sebesar Rp 2,7 triliun dalam rangka memastikan proyek LRT Jabodebek beroperasi te­pat waktu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense