Sebelumnya
Temuan itu diakali terdakwa dengan memerintahkan Wisnu Junaidi selaku konsultan penilai membuat appraisal resmi. Dia diminta menaksir harga tanah di atas Rp 5,2 juta per meter persegi, sesuai dengan harga yang telah dibayarkan kepada Anja Runtuwene.
Namun Wisnu menolak permintaan itu, karena harga tanah di Munjul hanya berada di kisaran harga Rp 2,6 juta sampai Rp 3 juta per meter persegi.
Baca juga : Anies Baswedan Disebut Setuju Modali Dirut Sarana Jaya
“Dengan pertimbangan 25 sertifikat dan girik tanah yang sporadik (tidak berada dalam satu hamparan), lokasi tapak tanah berada di bukan jalan utama dan harga pasaran di wilayah sekitarnya,” ungkap jaksa.
Akhirnya taksiran harga yang pernah dibuat Wahyono Adi kembali digunakan, dengan angka Rp 6,1 juta per meter persegi.
Baca juga : WIKA Suntik Modal Anak Usaha Rp 402,03 Miliar
Meski bermasalah, pencairan PMD dari Pemprov DKI Jakarta kembali cair dua kali pada Desember 2019, pertama Rp 350 miliar dan kedua Rp 450 miliar. Sehingga total PPSJ mendapat PMD sebesar Rp 800 miliar.
Uang itu kemudian digunakan untuk pembayaran tahap kedua kepada PT Adonara sebesar Rp 43,5 miliar. Sehingga total uang yang diterima Anja berjumlah Rp 152,5 miliar. Uang itu telah dipergunakan Anja dan suaminya untuk operasional perusahaan dan kepentingan pribadi.
Baca juga : KPK Garap Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Besok
“Seperti pembelian mobil, apartemen dan pembayaran kartu kredit,” pungkas jaksa. [BYU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.