BREAKING NEWS
 

Kebijakan Industri Pariwisata Indonesia

Lestari: Perlu Pengendalian Di Tengah Badai Omicron

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Rabu, 9 Februari 2022 21:00 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Nasib Pariwisata di Tengah Badai Omicron yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (9/2). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Adaptasi Kebiasaan Baru 

Direktur Manajemen Strategis, Kemenparekraf Ika Kusuma Permana Sari mengungkapkan tahun lalu Bali masih menjadi tujuan wisata yang populer. Bahkan, menurut Ika, rencana kedatangan wisatawan di Indonesia pada 2022 pada Januari-Februari meningkat dan sejumlah hotel di Indonesia sudah dibooking untuk April hingga Juli 2022.

Adsense

Ika menilai, kebijakan pariwisata Indonesia di tengah pandemi sangat diminati oleh para wisatawan.

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito berpendapat, harus ada sejumlah bentuk adaptasi kebiasaan baru bagi para wisatawan agar di sektor pariwisata tetap bisa berkegiatan. Dalam berkegiatan di masa pandemi, jelas Wiku, masyarakat harus selalu mempertimbangkan faktor risiko.

Baca juga : Kecepatan Internet Di Indonesia Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Sehingga, tambahnya, jika beraktivitas harus bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya, seperti disiplin protokol kesehatan dan sejumlah peraturan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan pariwisata dengan sistem bubble, tegas Wiku, juga harus berbasis risiko sehingga tidak boleh ada interaksi antar-bubble.

Di antara bubble, tegasnya, harus benar-benar terlindungi agar menekan risiko penyebaran virus di tengah kegiatan berlangsung di masa pandemi.

Ketua Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengungkapkan, pada 2021 Bali merupakan provinsi dengan capaian pertumbuhan ekonomi terendah jika dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya.

"Perlu upaya ekstra dari pemerintah pusat dan daerah untuk membangkitkan perekonomian Bali," kata Ida Bagus Agung.

Baca juga : KSP: Pemindahan IKN Wujud Keseriusan Indonesia Hadapi Pemanasan Global

Menurut Ida Bagus Agung, sejumlah upaya yang harus dilakukan untuk membangkitkan Bali antara lain menggenjot vaksinasi booster, kebijakan karantina yang memudahkan wisatawan dan bantuan kepada para pelaku usaha pariwisata yang terpuruk.

Ketua DPP Partai NasDem Bidang UMKM Niluh Djelantik berpendapat, Bali sangat layak untuk dibantu karena saat ini kondisi perekonomian Bali pada titik terendah. Sejumlah upaya harus dilakukan, ujar Niluh, lewat langkah dan kebijakan dari para pemangku kepentingan agar masyarakat terdampak pandemi dapat survive menghadapi tantangan.

Pakar Biostatistik dan Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menilai saat ini kondisi jumlah kasus positif Covid-19 hampir mendekati puncak di masa varian Delta mengganas pada Juli 2021 lalu.

Namun, jelas Windhu, kondisi saat ini jauh lebih baik karena bed occupancy ratio rumah sakit dan tingkat kematian masih relatif rendah. Windhu mengajak semua pihak tetap optimistis menghadapi kondisi tren peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 saat ini, karena setidaknya saat ini masyarakat Indonesia sebagian besar sudah memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca juga : Ditahan Persija, Singo Edan Rawan Tergusur

Selain itu, tambahnya, saat ini masyarakat sudah memiliki platform Peduli Lindungi yang berfungsi sebagai penapis, pelindung dan pelacak di masa pandemi. Terpenting, ujar Windhu, saat ini para pemangku kepentingan sudah memiliki instrumen assesment terhadap situasi Covid-19 sebagai dasar pengambilan keputusan. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense