Sebelumnya
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menambahkan, sebagai seorang manusia, santri merupakan sosok yang ulet, tekun, sederhana, rela hidup prihatin, dan suka mencari ilmu. Meski keberadaannya di pesantren, santri peduli dengan apa yang ada di luar tempat pendidikannya.
“Ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam Peristiwa 10 November dan peristiwa-peristiwa penting lainnya sebagai bukti santri peduli pada apa yang terjadi di luar pesantren,” ujar Jazil dalam keterangannya, kemarin.
Baca juga : Muhaimin Iskandar: Kita Siapkan Jadi Pemimpin Masa Depan
Jazil bilang, santri rela mengorbankan jiwa raga dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Sebab kemerdekaan adalah martabat. Bila bangsa ini dijajah maka hilanglah martabat dan kemanusiaan yang dimiliki.
“Untuk itulah santri menggunakan segala daya dan upaya untuk menjaga kemerdekaan bangsa,” tegasnya.
Baca juga : Peringati HSN, Gus Halim Ajak Santri Terus Gerakkan Ekonomi Desa
Jazil meminta semangat yang dimiliki oleh santri dalam menjaga martabat bangsa, harus disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk menghadapi tantangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, santri didorong tidak hanya menuntut ilmu-ilmu agama, tapi Ilmu-ilmu umum dan teknologi juga wajib dikuasai.
Saat ini, bangsa yang memiliki martabat adalah bangsa yang unggul dalam ilmu dan teknologi. Untuk itu penting agar santri juga menguasai ilmu dan teknologi.
Baca juga : KBRI Tokyo Perkenalkan Kesenian Bali di Pulau Enoshima Bali Sunset
“Sekarang terbukti sudah banyak santri dan alumni pesantren mampu menempati pos-pos di luar urusan agama,” sebut dia. â–
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.