Dark/Light Mode

Kemendag Optimalkan Potensi Sektor Ekonomi Digital

Rabu, 5 Oktober 2022 22:00 WIB
Wamendag Jerry Sambuaga (Foto: Dok. Kemendag)
Wamendag Jerry Sambuaga (Foto: Dok. Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mengoptimalkan potensi sektor ekonomi digital Indonesia yang tumbuh dengan pesat. Diperkirakan, pada 2030, kontribusi sektor tersebut terhadap perekonomian nasional akan meningkat menjadi 18 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

“Dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia, saat ini Kementerian Perdagangan fokus pada pengaturan, pembinaan, dan pemantauan niaga elektronik; peningkatan ekspor melalui platform digital; perdagangan fisik aset kripto; digitalisasi pasar tradisional dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); sistem pemantauan dan pelaporan harga dan stok barang; serta negosiasi perdagangan digital,” terang Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dalam acara World Cloud Show Indonesia Edition 2022 yang diselenggarakan The Trescon Global Business Solution, di Jakarta, Selasa (4/10).

Baca juga : Puan Ajak Parlemen Dunia Atasi Gejolak Ekonomi Global

Jerry menjelaskan, sebagai implementasi transformasi digital di bidang perdagangan, Kemendag menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1 juta UMKM di seluruh Indonesia. Saat ini, sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.

Untuk UMKM dan pedagang tradisional, 326 tradisional pasar di 42 kecamatan dengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi dan 9,7 juta pedagang UMKM telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS. Jumlah ini akan terus meningkat seiring berkembangnya program.

Baca juga : Kemensos Gercep Kirim Bantuan Bagi Korban Gempa Di Tapanuli Utara

Menurut Jerry, berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV), nilai transaksi niaga elektronik di Indonesia pada 2022 diproyeksikan mencapai Rp 526 triliun atau tumbuh 31,1 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya penetrasi internet dan meningkatnya konsumen digital di Indonesia.

Jerry menambahkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Nilai transaksi aset kripto pada 2021 tercatat sebesar Rp 859,4 triliun atau tumbuh lebih dari 1.200 persen pada 2020. Sedangkan, total nilai transaksi pada Januari-Agustus 2022 tercatat sebesar Rp 249,3 triliun. Di sisi lain, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia sampai dengan Agustus 2022 tercatat sebesar 16,1 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 725 ribu pelanggan per bulan.

Baca juga : Ketua MPR Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

“Ke depan, Kementerian Perdagangan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan demi terciptanya ekosistem ekonomi digital yang solid. Dengan begitu, sektor ekonomi digital Indonesia nantinya dapat memberikan dampak yang lebih optimal dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.