Sebelumnya
“Siaran televisi analog telah menemani kita selama 60 tahun di Indonesia. Hari ini (kemarin) akan digantikan dengan sebuah sistem penyiaran yang baru, yakni sistem penyiaran digital,” ujar Meutya dalam keterangannya, kemarin.
Meutya mengapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai leading sector atas upaya dan kerja kerasnya untuk melakukan migrasi siaran analog ke digital. Hal ini mencakup penyiapan kebijakan secara komprehensif, memfasilitasi, hingga mengoordinasikan para pemangku kepentingan.
Baca juga : Kemenag Siapkan Panduan Pembentukan Komunitas Eco-Masjid
“Ini juga merupakan hasil sinergi semua pihak, baik itu legislatif, Pemerintah, lembaga penyiaran publik, hingga masyarakat untuk bersama-sama mencapai tujuan digitalisasi penyiaran Indonesia,” jelasnya.
Peralihan teknologi digital, lanjut dia, adalah sebuah keharusan dan keniscayaan. Mengingat, mutiplier effect dari penghentian siaran televisi analog akan berkontribusi besar untuk pembangunan yang berkelanjutan
Baca juga : Musra Palembang Dihadiri Ribuan Massa
Politikus Golkar berharap, digitalisasi ini akan memberikan keuntungan besar bagi negara. Sebab negara akan mendapatkan pendapatan dari digital dividen dari penataan spektrum frekuensi radio, pembukaan peluang baru dengan layanan baru serta inovasi layanan baru.
“Migrasi analog ke digital yang ditandai dengan penggunaan teknologi penyiaran digital ini diharapkan mampu memberikan beragam manfaat,” harap mantan presenter ini.
Baca juga : Tawarkan Jasa Pelayanan Penguburan Orang Hidup
Sebelumnya, Kemenkominfo menghentikan siaran TV analog per 2 November 2022 pukul 24.00 WIB untuk wilayah Jabodetabek. Masyarakat yang pesawat TV-nya belum digital harus memasang set top box (STB) agar tetap dapat menonton siaran TV. Pemerintah berdalih ASO dilaksanakan agar masyarakat bisa mendapat siaran TV yang lebih beragam dan berkualitas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.