Sebelumnya
Sementara Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menyesali dua peristiwa kecelakaan smelter yang terjadi kepada dua perusahaan smelter asal China. Ini menunjukkan pentingnya penegakan aturan melalui penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
“Harus ada law enforcement kepada perusahaan (smelter) yang lalai untuk penerapan K3. Ini harus menjadi skala prioritas karena sudah terjadi beberapa kali di wilayah Morowali dan di industri yang sama,” tegas Kurniasih.
Kurniasih mengatakan, negara harus hadir dalam menguatkan kembali implementasi K3 di perusahaan yang berisiko bagi para pekerja.
Baca juga : Zulhas Ngaku Pemerintah Sukses Kendalikan Harga
Untuk itu, sangat penting hadirnya regulasi yang secara detail mengatur tentang K3 bagi pekerja. Perusahaan juga diwajibkan oleh UU untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
Kurniasih mengingatkan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, klaim karena angka kecelakaan kerja terus naik. Pada tahun 2020 tercatat 221.740 angka kecelakaan kerja. Jumlah tersebut naik pada 2021 menjadi 234.370 kasus. Adapun pada akhir Agustus 2022, naik menjadi 239 ribu.
“Data itu menunjukkan, ada ketidakseriusan dalam melindungi keselamatan pekerja. Perlindungan harus dilakukan menyeluruh. Sebab pekerja telah menunaikan kewajibannya untuk bekerja sebaik mungkin. Perusahaan dan negara harus hadir memastikan keselamatan para pekerja,” pintanya.
Baca juga : Sedih, Tak Ada Pesta Tahun Baru Di Gaza
Melalui penegakan aturan dan regulasi ini, jumlah kecelakaan kerja bisa ditekan. Dia tidak ingin, lemahnya penindakan kemudian membuat para pekerja menjadi korban.
“Jangan sampai perusahaan lalai melindungi keselamatan pekerja saat beraktivitas,” pungkasnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 5/1/2024 dengan judul Kebakaran Smelter Kembali Terjadi, DPR Minta Pemerintah Ambil Tindakan Tegas
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.