RM.id Rakyat Merdeka - Guru Besar Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Prof Asep Warlan Yusuf menganalisa konflik internal Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, membidik Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tujuannya, agar SBY tidak lagi mendominasi Partai Demokrat. “Dalam sebuah kompetisi politik, memang berbagai cara untuk mengurangi bahkan mencederai partai lain itu bagian strategi untuk mengurangi daya saing caranya si lawan,” ujar Asep kepada RM.id, Selasa (2/2).
Baca juga : Guru Besar Unkris Soroti Berita Bancakan Bansos Banteng
Nah, seandainya benar ada pihak luar yang ikut serta dalam upaya mendongkel posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), adalah cara bagaimana menggunting pengaruh SBY di Partai Demokrat. Bukan untuk menggembosi Demokrat, dalam arti suara atau dukungan.
“Tidak, tapi bagaimana SBY tidak memiliki cengkraman kuku di Partai Demokrat,” katanya. “Walaupun, mereka tidak mudah untuk itu. Karena SBY sebagai pendiri, punya jasa besar di Demokrat. Tahun 2009 itu Partai Demokrat luar biasa. Itu pengaruh SBY,” tambahnya.
Baca juga : Partai Demokrat Beruntung Punya AHY
Apakah upaya ini akan berhasil? Asep memprediksi masih sulit bagi siapapun untuk menggoyang pengaruh SBY di Partai Demokrat. Apalagi berupaya menggunting SBY.
“Intinya SBY yang berpengaruh, AHY menjadi bagian dari upaya menarik suara kaum milenial yang akhirnya berebut dengan partai yang lain, ketiga dana Partai Demokrat masih cukup kuat,” pungkasnya. [BSH]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.