RM.id Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan terus mematangkan strategi untuk menghadapi pertarungan Pilkada Kota Depok 2020. Di antaranya, menyiapkan serangan darat dan udara.
Sekretris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman menyampaikan, partainya tidak akan main-main di Pilkada Kota Depok tahun ini. Amanah dari DPP PDIP akan dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Saat ini, PDIP bersama Gerindra berkoalisi mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afifah Aliah. Pradi Supriatna adalah Wakil Wali Kota Depok saat ini. Sedangkan Afifah Aliah adalah kader PDIP.
“Kami sejak awal serius menghadapi Pilkada Kota Depok,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.
Ikra, sapaan akrab Ikravany Hilman, menyebut, partainya akan melakukan serangan darat dan udara untuk memenangkan Pilkada Kota Depok.
Baca juga : KPU dan Bawaslu Jangan Ragu Tindak Cakada yang Ngeyel
Upaya ini penting dilakukan untuk meyakinkan pemilih bahwa pasangan Pradi Supriatna-Afifah Aliah benar-benar menawarkan perubahan.
Serangan darat, sebut Ikra, maksudnya adalah menggencarkan kampanye door to door, pertemuan terbatas dan rapat terbatas. Dalam serangan darat ini, PDIP dan koalisinya akan menjunjung tinggi protokol kesehatan.
Sementara, maksud serangan udara, sambung Ikra, adalah menggencarkan kampanye dan sosialisasi dengan daring. Segala macam media sosial yang diperbolehkan KPU, sebut dia, akan dimanfaatkan untuk kemenangan paslon Pradi-Afifah.
“Kita akan lakukan serangan darat dan udara. Tumpuannya mungkin darat karena kita bisa langsung meyakinkan pemilih,” jelasnya.
Saat ini, tim darat dan udara, lanjut Ikra, sudah terbentuk di internal PDIP Kota Depok. Hanya saja, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan partai koalisi lainnya untuk menajamkan serangan.
Baca juga : Bangkitkan Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Luncurkan Panduan Protokol K4
Terkait kerja sama dengan partai koalisi, Ikra mengaku, terus digencarkan. Koordinasi dan konsolidasi di segala bidang dilakukan untuk merebut pemilih dari berbagai macam ceruk.
“Kami yakin SDM koalisi kami militansinya bagus semua,” tandasnya.
Sementara, politisi PKS sekaligus calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) mengatakan, gelanggang Pilkada 2020 harus diakui telah berubah karena pandemi Covid-19. Tidak terkecuali tugas utama para paslon.
Sebagai salah satu kandidat, IBH menyebut, tugas paslon bukan hanya menaikan elektabilitas dan popularitas, tapi mengajak para calon pemilih agar tidak takut datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Maklum saja, banyak pihak menyebut ada kekhawatiran dari pemilih akan tertular Covid-19 di TPS. Menurutnya, tugas meyakinkan pemilih untuk ke TPS kini jadi semacam tugas pokok. Pasalnya, jerih payah menaikan elektabilitas dan popularitas saat kampanye akan jadi sia-sia bila pemilih tidak datang ke TPS.
Baca juga : Kembangkan Produk Desa, Wamendes Budi Arie Resmikan Rumah Keong di Nusa Penida
Bahkan, bisa berakibat pada kekalahan, bila elektabilitas dan popularitas rival rendah namun, pemilihya justru militan untuk datang ke TPS. IBH optimis para pemilih khususnya dari kader dan simpatisan PKS cukup militan untuk datang ke TPS.
Soal ceruk pemilih, IBH yakin duet Mohammad Idris-IBH cukup komplementer dalam menggaet pemilih lintas usia. Ia merasa, duetnya dengan Idris cukup memberikan variasi paket figur.
“Pak Idris kan seorang kiai, sementara saya style-nya anak muda, mungkin lebih banyak bergerak di bidang anak muda dan kemasyarakatan. Ya biasa, saling menutupi untuk mendulang suara,” ujarnya. [SSL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.