Dark/Light Mode

Djoko Siswanto: Dana KKP Bisa Tingkatkan Produksi Migas

Rabu, 16 Oktober 2019 20:48 WIB
Djoko Siswanto (Foto: Twitter DEN)
Djoko Siswanto (Foto: Twitter DEN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persediaan minyak yang dimiliki Indonesia belum sepenuhnya dimanfaatkan. Menurut Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto, hingga saat ini, baru 50 persen atau separuh persediaan minyak yang dikandung bumi Indonesia yang dimanfaatkan. 

Guna meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) nasional, Djoko mengusulkan agar eksplorasi dari dana Komitmen Eksplorasi Migas dan “Komitmen Kerja Pasti” (KKP) eksplorasi yang sudah tersedia sebesar lebih dari 2,5 miliar dolar AS segera dipercepat. "Perlu mempercepat pelaksanaan eksplorasi migas dari dana Komitmen Eksplorasi Migas dan ‘Komitmen Kerja Pasti’ eksplorasi yang sudah tersedia," ujar mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM itu, Rabu (16/10).

Baca juga : Kemenperin Dorong IKM Bikin Desain Produk Kreatif

Menurut dia, Komitmen Kerja Pasti, telah dimulai sejak Juli 2018. Dana Komitmen Kerja Pasti itu berasal dari kontraktor sebagai investasi mereka selama lima tahun yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi dan eksplorasi cekungan-cekungan baru. Karenanya, dia berharap dana KKP yang telah terkumpul tersebut bisa secepatnya digunakan untuk eksplorasi migas.

Akhir Agustus lalu, Pemerintah dan DPR telah menetapkan target produksi minyak gas siap jual‎ (lifting) pada 2020 sebesar 775 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari. Guna menaikkan produksi minyak, Djoko juga mengusulkan, perlunya percepatan pelaksanaan Enhance Oil Recovery (EOR). 

Baca juga : Wiranto Diserang, Relawan Jokowi Rapatkan Barisan

"Enhance Oil Recovery (EOR) merupakan teknologi yang dapat meningkatkan produksi dan lifting minyak yang ada. Teknologi ini harus segera digunakan, sebab saat ini lifting minyak baru mencapai setengahnya," ungkap mantan Pimpinan di BPH Migas itu.

Ia mencontohkan, EOR Tanjung yang sempat diragukan, dalam kurun waktu 8 bulan sudah menunjukkan hasil signifikan. Meski begitu, teknologi EOR yang menggunakan injeksi bahan kimia, juga harus diperhatikan penggunaannya. “Injeksi bahan kimia untuk EOR ini juga harus diperhatikan," kata dia. Djoko mengusulkan, sebaiknya bahan-bahannya produksi dalam negeri saja. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.