Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menteri Teten Minta Kadin Perkuat Kemitraan Dengan UMKM

Rabu, 8 Desember 2021 17:59 WIB
Menkop UKM Teten Masduki disela-sela acara Rapimprov II-2021 Kadin Jawa Barat, di Bogor, Rabu (8/12). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki disela-sela acara Rapimprov II-2021 Kadin Jawa Barat, di Bogor, Rabu (8/12). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk memperkuat kemitraan, sinergi, dan kolaborasi antara usaha kecil (UMKM) dengan usaha besar dalam rantai pasok industri.

"Usaha kecil dan besar harus terintegrasi, bukan bersaing," tegas Teten, pada acara Rapimprov II-2021 Kadin Jawa Barat bertema Sinergi Merajut Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 - Pulih, Bangkit, dan Juara, yang diselenggarakan International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/12).

Menurut Teten, pelaku UMKM Indonesia harus belajar dengan Jepang, Korea Selatan, dan China. UMKM-nya menjadi bagian rantai pasok industri, mulai dari hulunya. Bahkan, di Jepang, UMKM menyediakan komponen otomotifnya.

Teten berharap, UMKM ke depan juga harus terhubung ke dalam rantai nilai industri dalam negeri dan global.

Baca juga : PII Beri Penjaminan Proyek Jembatan Callender Hamilton

“Kita sudah menyiapkan UMKM agar masuk ke rantai nilai industri dengan melakukan piloting bersama 9 BUMN," ujarnya.

BUMN tersebut adalah Pertamina, Krakatau Steel, PLN, Perhutani, Kimia Farma, RNI, BRI, dan Telkomsel. Ada juga kemitraan dengan sejumlah perusahaan swasta, seperti Teras Indonesia IKEA, Uniqlo Neighborhood Collaboration Corner, MNC Group, Accor Group, dan sebagainya.

"Dalam Undang-Undang Cipta Kerja, ada insentif bagi usaha besar yang melakukan kemitraan produktif dengan UMKM," ujar Teten.

Selain itu, Teten juga menyebutkan bahwa pihaknya terus menggulirkan aneka program dalam pengembangan UMKM agar memiliki daya saing, tak sekadar untuk bertahan hidup.

Baca juga : Bandara Soetta Sambut Pesawat Delegasi G20 Dengan Water Salute

"Kita harus mengurangi jumlah usaha mikro dengan cara scalling-up ke sektor formal. Dalam hal ini, Pemda harus besarkan usaha mikro dengan pengembangan produk unggulan dan khas daerah masing-masing,” ucapnya.

Ia mengakui, gap antara usaha kecil dan besar terlalu besar. Pelaku usaha mikro dan kecil kalah dalam hal akses pembiayaan, SDM, hingga proses produksi yang belum modern.

Sehingga, lapangan kerja yang tercipta pun kurang berkualitas dan tidak berdaya saing. Dimana sekitar 97 persen penyerapan tenaga kerja Indonesia ada di sektor informal. "Oleh karena itu, kita akan terus bangun UMKM agar lebih produktif," tandas Teten.

Teten mengungkapkan, baru-baru ini Bank Dunia memberikan rekomendasi agar Indonesia menyiapkan Pekerjaan Kelas Menengah. "Ada tiga strategi terintegrasi untuk mewujudkan itu," ucap Teten.

Baca juga : Sadis, Junta Burma Tabrak Demonstran Dengan Truk

Pertama, peningkatan pertumbuhan produktivitas secara menyeluruh. Kedua, mengalihkan aktivitas ekonomi dan pekerja ke sektor, perusahaan, dan pekerjaan yang lebih produktif, serta menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

"Ketiga, membangun angkatan kerja yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan kelas menengah, termasuk keterampilan kognitif, interpersonal, dan digital," jelasnya.

Bagi Menkop UKM, inilah tantangan besar ke depan agar bisa menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. "Transformasi dan kolaborasi menjadi kunci agar UMKM tidak hanya pulih, namun dapat menjadi juara," ujar Teten.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.