Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasca Libur Panjang Lebaran, Rupiah Dibuka Loyo

Senin, 9 Mei 2022 09:57 WIB
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar AS. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca libur panjang Lebaran, pagi ini nilai tukar rupiah dibuka harus melemah 0,19 persen ke level Rp 14.507 per dolar AS dibanding perdagangan Kamis (28/4) di level Rp 14.494 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya turut melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,11 persen, yuan China melemah 0,16 persen, won Korea Selatan minus 0,21 persen, baht Thailand minus 0,23 persen, dolar Singapura yang turun 0,31 persen, ringgit Malaysia minus 0,22 persen, dan peso Filipina turun 0,18 persen. 

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,26 persen ke level 103,96. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,57 persen ke level Rp 15.256, terhadap poundsterling Inggris naik 0,60 persen ke level Rp 17.842, dan terhadap dolar Australia menguat 1,04 persen ke level Rp 10.181.

Baca juga : Libur Lebaran, Kebun Binatang Surabaya Buka 2 Wahana Baru

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, rupiah saat ini masih menunjukkan indikasi menguat meskipun The Fed menaikkan suku bunga.

“Bersamaan dengan mudik lebaran, banyak orang menggunakan uang dengan antusias. Selain itu, di Indonesia protokol kesehatan masih tetap diterapkan selama masa mudik, tidak terjadi hal-hal seperti kecelakaan, kekurangan BBM, dan di sisi lain pelarangan ekspor minyak CPO dan turunannya cukup membantu mendongkrak rupiah,” kata Ibrahim dalam riset yang dikutip, Senin (9/5).

Selama masa mudik, diperkirakan peredaran uang secara nasional mencapai Rp 72 triliun. Ini yang membuat konsumsi masyarakat Indonesia naik. Hal tersebut turut mengindikasikan masyarakat begitu antusias membelanjakan uangnya.

Baca juga : Rekayasa Lalin Sukses Urai Arus Mudik Lebaran, Semoga Arus Baliknya Juga Lancar

Hal ini juga menjadi salah satu alasan pelaku pasar luar negeri, menilai Indonesia cukup bagus untuk menempatkan uangnya dan menguatkan rupiah walaupun indeks dolar AS sempat menguat tajam.

Namun, pada momentum kenaikan suku bunga AS mendatang, rupiah diperkirakan bisa melemah terbatas. “Hal ini karena kenaikan suku bunga akan menguatkan indeks dolar AS dan membuat banyak investor mengalihkan dananya ke dolar sebagai safe haven,” kata Ibrahim.

Dia memproyeksi nilai tukar rupiah bergerak fluktuatif dalam rentang Rp 14.400 hingga Rp 14.550 per dolar AS. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.