Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

DPR Dukung Pembelian Pertalite Pakai Aplikasi, Ini Alasannya

Rabu, 29 Juni 2022 23:08 WIB
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno mengatakan saat ini banyak dari masyarakat kelas atas yang menggunakan BBM bersubsidi jenis pertalite. Karenanya, ditegaskan Eddy, perlu pengawasan lebih efektif untuk memaksimalkan kebutuhan pertalite agar tepat sasaran. 

“Melonjaknya konsumsi BBM, khususnya pertalite yang saat ini mungkin sekitar 80 persen dari total konsumsi BBM secara nasional, memang perlu dilakukan pengawasan dan pembatasan. Agar pembelian betul-betul dilakukan oleh mereka-mereka yang berhak atas subsidi," kata Eddy saat berbincang dengan RM.id, Rabu (29/6).

Baca juga : Dispora DKI Dukung Pembinaan Atlet Jakarta Menuju Pentas Dunia

Diketahui, mulai 1 Juli mendatang pembelian BBM jenis pertalite harus dilakukan dengan terlebih dulu mendaftar di aplikasi MyPertamina. Sebelumnya masyarakat dianjurkan untuk mengunduh aplikasi MyPertamina agar bisa terakses ke menu pembelian. 

"Jadi memang perlu pengawasan. Baik itu pengawasan melalui digitalisasi SPBU, pengawasan secara fisik yang dijaga aparat penegak hukum, atau juga pengawasan dalam bentuk sistem aplikasi melalui teknologi informasi," tambah Sekjen PAN itu. 

Baca juga : Tantri & Chua Kotak Gemar Pakai Aksesoris Emas, Ini Alasannya

Dia mendorong, pemerintah untuk segera menggencarkan sosialisasi aplikasi untuk pembelian BBM jenis pertalite. "Jangan dibatasi dua pekan atau sebulan. Harus lama sosialisasinya. Agar masyarakat bisa menyeluruh mengawasi dan juga mengaksesnya," sebut dia.

Kendati demikian, dia menyarankan, agar pengawasan pembelian pertalite tidak dilakukan secara serentak di semua daerah. Melainkan bertahap. "Sudah ditetapkan di lima wilayah di mana aplikasi tersebut akan di lakukan uji cobanya. Nah, uji coba ini juga harus kemudian dilanjuti dengan evaluasi untuk mengetahui kendala-kendala yang ada di lapangan, agar segera bisa diperbaiki," tutur Eddy.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.