Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Idul Adha Momen Gerakkan Ekonomi Rakyat
BUMN Borong Hewan Kurban Masyarakat...
Rabu, 13 Juli 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyerap hewan ternak masyarakat pada momen Idul Adha, pantas diapresiasi. Sebab, penjualan ternak tengah menurun akibat isu wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Peran perusahaan pelat merah itu membantu menggerakkan ekonomi rakyat.
Pengamat Pertanian & Guru Besar IPB, Dwi Andreas Santoso meminta, Pemerintah maupun para pakar harus lebih aktif lagi dalam memberikan informasi dan sosialisasi terkait wabah PMK kepada masyarakat. Bahwa virus yang menular pada hewan ini tidak berbahaya bagi masyarakat. Masyarakat diharapkannya tidak khawatir mengkonsumsi daging kurban. Apalagi, ketika daging dimasak dengan baik atau dipanaskan dengan suhu tinggi, maka virus pun bakal mati.
“Di tengah situasi saat ini, sapi-sapi, kambing yang mau dikurbankan pasti sudah dicek dan bebas PMK. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Dwi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pasca Idul Adha, Mentan Sidak Stok Dan Harga Pangan Di Pasar Kota Makassar
Untuk diketahui, selama tiga hari pasca Idul Adha atau hari tasyrik, umat Muslim masih banyak yang melaksanakan pemotongan dan pembagian hewan kurban.
Dwi tak menampik jika permintaan daging sapi turun karena kekhawatiran masyarakat terhadap PMK. Sehingga konsumsi yang turun ini berujung pada harga daging sapi, yang juga menurun selama sebulan terakhir.
Meski demikian, pasokan daging di pasaran tetap harus dijaga. Salah satunya melalui impor.
Baca juga : Nikson: Jadikan Idul Adha Momentum Kerukunan Umat Beragama
“Dengan adanya PMK, produksi sapi lokal kita jadi kurang. Hampir 50 persen harus dipenuhi dari impor, baik dalam bentuk daging maupun sapi bakalan, yang akan dibesarkan di dalam negeri,” katanya.
Ia menyebutkan, kebutuhan konsumsi daging sapi di tahun 2021 sebesar 652 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan ini, sambung dia, volume impor, baik dalam bentuk daging ataupun sapi hidup secara keseluruhan hampir sebanyak 360 ribu ton.
Dwi mengapresiai BUMN yang telah ikut aktif bersama Badan Pangan Nasional (BPN) menangani PMK. Menurutnya, BPN juga pernah mengusulkan, sapi yang sakit dibeli Pemerintah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya